TEMPO.CO, Jakarta- Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Abdul Aziz mengatakan perlu ada evaluasi terhadap pengadaan jalur sepeda permanen di Jalan Jenderal Sudirman-M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Menurut Abdul, evaluasi bertujuan untuk melihat seberapa efektif jalur sepeda permanen itu.
Abdul membantah jika dirinya disebut tidak setuju dengan adanya jalur sepeda. “Saya sangat setuju dengan program ini. Tentunya kan harus dievaluasi, misalnya ini kan sekarang permanen jalurnya. Padahal pada jam tertentu itu sangat sedikit sekali pengguna sepeda,” kata Abdul saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Rabu, 10 Maret 2021.
Padahal, pada waktu yang sama, jumlah pengguna sepeda motor jauh lebih banyak. Abdul menyarankan agar jalur khusus sepeda itu dibuat fleksibel. Misalnya, pada waktu-waktu di mana banyak pesepeda, jalur khusus tersebut diperluas. Jika pada jam sepi pesepeda, jalur tersebut dapat diperkecil.
Baca juga: Jalur Sepeda Diterobos Motor, Dishub DKI: Tunggu Pembangunan Lajur Rampung
Hal itu, menurut dia, dapat didasari dengan survei yang dilakukan pada kurun waktu tertentu untuk melihat pada jam berapa pesepeda ramai di jalan protokol. “Jangan sampai kita bikin ini (jalur sepeda) mubazir. Dana yang dikeluarkan sudah banyak, ternyata pesepeda yang pakai di jam-jam tertentu juga tidak ada atau hanya 1-2 saja,” ujar dia.
Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menargetkan pembangunan jalur sepeda permanen sepanjang 11,2 kilometer rampung pada Maret 2021. Adapun pembangunan jalur sepeda yang terbentang dari Bundaran Senayan sampai Bundaran Hotel Indonesia itu diperkirakan memakan biaya sekitar Rp 30 miliar, dari pendanaan pihak ketiga. "Saat ini sudah dalam proses konstruksi," kata Syafrin.
Pemerintah DKI berencana mengembangkan jalur sepeda tahun 2019 sampai 2030 sepanjang 578,8 km. Jalur sepeda yang sudah terbangun sepanjang 63 km pada 2019. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan bakal meningkatkan koordinasi dengan polisi untuk mengawasi pelanggaran di jalur sepeda. Ia berharap pengendara motor tidak melintasi jalur yang dikhususkan untuk sepeda itu.
Riza Patria mengatakan pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan panjang jalur sepeda di Ibu Kota. Dengan kebijakan itu diharapkan semakin banyak masyarakat yang menggunakan sepeda bukan hanya untuk olahraga, melainkan juga transportasi. "Ke depan kami harapkan sebagai alat transportasi," ujarnya.
ADAM PRIREZA | IMAM HAMDI