Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nelayan Tradisonal Lebak Kembali Melaut, Asa Usai Gelombang Tinggi, Hujan Lebat

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi nelayan. TEMPO/Dasril Roszandi
Ilustrasi nelayan. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Lebak -Nelayan tradisional di sejumlah tempat pelelangan ikan (TPI) di Kabupaten Lebak, sejak sepekan terakhir kembali melaut setelah empat bulan cuaca buruk yang melanda perairan Samudra Hindia.

"Kami sekarang berani melaut karena cuaca relatif normal," kata Dedi, 55 tahun seorang nelayan TPI Bayah Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Jumat, 12 Maret 2021.

Selama ini, tangkapan ikan cukup melimpah seperti ikan layur, tembang, tongkol, salem, bentong, kue, dan cumi-cumi.

Pendapatan nelayan meningkat karena cuaca di pesisir pantai selatan normal dibandingkan empat bulan lalu dengan ketinggian ombak disertai tiupan angin cukup besar.

"Kami hari ini bisa pulang ke rumah membawa uang Rp400 ribu hasil pelelangan ikan itu," katanya menjelaskan.

Begitu juga nelayan TPI Binuangeun Kabupaten Lebak Acuy (50) mengatakan dirinya bersama nelayan lain kini beramai-ramai melaut dengan menggunakan perahu kincang serta dilengkapi alat tangkap rawe atau pancing.

Nelayan di sini kebanyakan nelayan tradisional dengan perahu kincang dan mereka melaut ada yang sore juga malam dan pulang kembali besok pagi.

"Kami merasa lega setelah cuaca normal bisa kembali melaut, bahkan pagi tadi membawa uang Rp400 ribu bersih setelah dipotong retribusi dan bahan bakar minyak," katanya.

Ujang (55) seorang nelayan TPI Pulau Manuk, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, mengaku dirinya kini melaut karena cuaca normal setelah cuaca perairan Samudera Hindia membaik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini, nelayan tradisional kembali melaut dan bersemangat lagi untuk melakukan aktivitas penangkapan ikan di pantai selatan. Beruntung, tangkapan ikan saat ini melimpah, karena dipastikan sudah tiba musim selatan.

Baca juga : BPBD Lebak Salurka 232 Paket Sembako ke Keluarga Pasien Covid-19, Ini Detailnya

Biasanya, ujar dia, musim selatan itu ikan-ikan dari Afrika berimigrasi untuk berkembangbiak di perairan Samudera Hindia.

"Kami sudah dua pekan melaut bisa membawa uang bersih Rp300-450 ribu/hari," katanya.

Sementara itu, Kepala PPI Binuangeun Kabupaten Lebak, Ahmad Hadi menyebutkan saat ini jumlah nelayan di Lebak tercatat 3.600 jiwa dan sebagian besar nelayan tradisional kembali melaut setelah cuaca normal.

Sebelumnya, ujar dia, nelayan pesisir pantai Kabupaten Lebak menganggur akibat gelombang tinggi disertai tiupan angin kencang dan hujan lebat.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Angin Kencang di Selat Sunda dan Perairan Jawa Tengah Picu Gelombang Laut Tinggi Hingga 2,5 Meter

10 jam lalu

Sejumlah wisatawan memandang gelombang tinggi di Pantai Salor, Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Kamis 29 Desember 2022. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di Pesisir Utara Pulau Jawa untuk mewaspadai gelombang tinggi laut berkisar 1,25 hingga 2,5 meter pada Kamis 29 hingga 30 Desember. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Angin Kencang di Selat Sunda dan Perairan Jawa Tengah Picu Gelombang Laut Tinggi Hingga 2,5 Meter

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang laut setinggi 1,25-2,5 meter di beberapa area, termasuk Selat Sunda.


BMKG: Satu Pusat Tekanan Rendah dan 2 Sirkulasi Siklonik Pengaruhi Cuaca Hari Ini

16 jam lalu

Ilustrasi cuaca mendung berpotensi turun hujan. Kredit: ANTARA
BMKG: Satu Pusat Tekanan Rendah dan 2 Sirkulasi Siklonik Pengaruhi Cuaca Hari Ini

Potensi cuaca hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang masih melingkupi banyak wilayah provinsi di Indonesia pada hari ini.


BMKG sebut Badai Siklon Tropis Tingkatkan Curah Hujan Beberapa Kota Besar di Indonesia

1 hari lalu

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis baru 96S di sekitar Laut Sawu (10.2oLS 121.0oBT) dan diidentifikasi menunjukkan kecenderungan menguat secara perlahan dalam beberapa hari kedepan. BMKG
BMKG sebut Badai Siklon Tropis Tingkatkan Curah Hujan Beberapa Kota Besar di Indonesia

Waspada curah hujan akan semakin tinggi di beberapa kota besar Indonesia, akibat siklon tropis. Ini peringatan dari BMKG.


Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

1 hari lalu

Warga berebut sesaji saat mengikuti prosesi Pesta Lomban di laut Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.  Pesta Lomban yang diadakan nelayan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu sebagai bentuk syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.


Kenapa Erupsi Gunung Ruang Bisa Memicu Tsunami dan Gelombang Tinggi? Berikut Analisis BMKG

1 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Kenapa Erupsi Gunung Ruang Bisa Memicu Tsunami dan Gelombang Tinggi? Berikut Analisis BMKG

Letusan gunung api darat yang dekat dengan perairan bisa memicu tsunami. Hal itu sempat terjadi pada Gunung Ruang yang sedang erupsi.


Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

2 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.


Prakiraan Cuaca BMKG: Potensi Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah, Sebagian Disertai Petir

2 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
Prakiraan Cuaca BMKG: Potensi Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah, Sebagian Disertai Petir

BMKG mengeluarkan peringatan dini akan risiko hujan lebat disertai petir di Aceh, Lampung, dan Maluku Utara.


Penyeberangan Masih Padat, BMKG Ingatkan Soal Ketinggian Gelombang Laut

3 hari lalu

Foto udara kendaraan Pemudik menunggu untuk menaiki kapal di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Sabtu, 6 April 2024. Puncak arus mudik Idul Fitri 1445 Hijriah, tiket penyeberangan rute Merak (Banten) - Bakauheni (Lampung) mulai Sabtu (6/4) sampai dengan 8 April 2024 pukul 23.59 telah terjual habis. TEMPO/M Taufan Rengganis
Penyeberangan Masih Padat, BMKG Ingatkan Soal Ketinggian Gelombang Laut

BMKG terbitkan peringatan dini gelombang tinggi hingga 2,5 meter di beberapa wilayah perairan.


Top 3 Tekno: Cara Instal HyperOS, Cuaca BMKG, dan Jurnal Indeks Scopus

3 hari lalu

Xiaomi HyperOS. Foto : Xiaomiui
Top 3 Tekno: Cara Instal HyperOS, Cuaca BMKG, dan Jurnal Indeks Scopus

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Selasa pagi ini, 16 April 2024, dipuncaki berita informasi 3 cara instal HyperOS di perangkat Xiaomi, Redmi, dan Poco.


BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

4 hari lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.