TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani merasa sedih dengan rencana pemerintah DKI memprioritaskan membuka tempat karaoke ketimbang sekolah. Dia menilai, tak ada kebijakan pemerintah pusat ataupun daerah yang berpihak pada pendidikan.
"Saat anak-anak dibatasi ke sekolah, sang dewasa diberi kebebasan ke tempat karaoke. Dimana sebetulnya posisi pendidikan dalam prioritas Pemprov DKI?" tanya dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 13 Maret 2021.
Zita menyampaikan, pendidikan anak tak hanya bicara soal kurikulum. Lebih dari itu, anak sekolahan juga perlu bermain, belajar, serta mengenali peran dan statusnya. Anak-anak juga butuh perhatian dan kasih sayang.
Baca juga: Wagub DKI Soal Pariwisata hingga Karaoke Dibuka Lagi: Itu Maunya Pusat
"Memprioritaskan sekolah untuk dibuka adalah bentuk kasih sayang dari pemerintah," kata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Dia berharap Gubernur DKI Anies Baswedan segera bertindak untuk mengurangi beban anak yang sudah lama tak belajar tatap muka. "Hadirkan kembali dunianya, buat anak DKI kembali tersenyum," ucap dia.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengatakan pemerintah mulai merelaksasi kebijakan pembatasan sosial berskala besar di Ibu Kota. Relaksasi PSBB dilakukan secara bertahap dengan memulai pembukaan kembali tempat pariwisata hingga tempat hiburan ke depannya. Rencana ini, tutur dia, adalah keinginan pemerintah pusat.
"Nah ke depan sedang direncanakan dibuka tempat-tempat hiburan lainnya diantaranya karaoke keluarga. Ini sedang kami konsultasikan, diskusikan," ujarnya.
LANI DIANA | IMAM HAMDI