Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Motif Aliran Hakekok - Balakasuta di Pandeglang, Ternyata...

image-gnews
Ilustrasi aliran sesat. Shutterstock
Ilustrasi aliran sesat. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang- Polres Pandeglang menemukan motif dan sejumlah kejanggalan dalam kelompok aliran Hakekok - Balakasuta pimpinan Arya di Pandeglang. "Salah satu motif kelompok aliran Balakasuta ini adalah faktor ekonomi, mereka ingin kaya," kata Kepala Polres Pandeglang Ajun Komisaris Besar Hamam Wahyudi kepada TEMPO, Ahad, 14 Maret 2020. 

Motif lainnya, kata Hamam, sebagai pimpinan Sekte itu Arya menjanjikan pengikutnya keselamatan dunia dan akhirat, serta kesejahteraan dengan kekayaan. "Dia meyakinkan pengikutnya sebagai Amah Sepuh yang berwujud."

Baca: Begini Pengakuan Ketua Aliran Hakekok di Pandeglang

Arya, 52 tahun, mengklaim alirannya adalah Balakasuta turunan dari aliran Hakekok yang dianut guru Arya sebelumnya. Arya berguru kepada seorang laki-laki bernama Hambali di Bogor, Jawa Barat. "Dia menurunkan ajaran Balakasuta ini kepada kelompoknya di Pandeglang."

Dalam prakteknya, Arya mengajari pengikutnya untuk tidak salat, puasa hanya di bulan Ramadan saja, tidak percaya kepada Allah, malaikat, dan Alquran. "Dia mencampuradukan ajaran Islam dan kepercayaan yang diyakininya.” Jika pengikutnya keluar, akan tertimpa bencana dan celaka.

Arya mulai menyebarkan ajar Balakasuta di Pandeglang ini sejak 2018. Pengikutnya, 15 orang melakukan ritual mandi bersama tanpa busana di sebuah sumur di kawasan Perkebunan Karet di Desa Karang Bolong, Kecamatan Ciugelis, Pandeglang. Ritual ini dilakukan untuk pembersihan dan penyucian diri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Majelis Ulama Indonesia atau MUI Kabupaten Pandeglang Tubagus Hamdi Ma'ani menyatakan ketua aliran Hakekok, Arya dan ke 15 pengikutnya telah menyimpang dari ajaran Islam. "Jelas yang mereka lakukan terindikasi  menganut aliran yang menyimpang," ujarnya saat dihubungi TEMPO, Sabtu 13 Maret 2021.

Hamdi mengatakan telah bertemu dan berdialog dengan Arya. Arya, kata Hamdi, mengaku juga beribadah secara Islam dengan normal seperti salat dan puasa. "Dia mengakui menyimpang karena mandi bersama-sama."

Kepada Hamdi, Arya dan pengikutnya telah mengakui kesalahannya dan berjanji akan bertobat.

MUI Pandeglang akan mengumumkan fatwa mengenai aliran Hakekok ini pada Senin mendatang. "Fatwa saat ini sedang kami disiapkan."

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Azan Berupa Running Text saat Live Paus Fransiskus Pimpin Misa: MUI Membolehkan, Dewan Masjid Tak Setuju

4 hari lalu

Gambar tangkapan layar Stasiun TV CNN Indonesia yang menayangkan Misa Akbar dipimpin Paus Fransiskus bersamaan dengan notifikasi saat Azan Magrib, Kamis, 5 September 2024. (TEMPO/Yudono)
Azan Berupa Running Text saat Live Paus Fransiskus Pimpin Misa: MUI Membolehkan, Dewan Masjid Tak Setuju

MUI dan DMI beda pendapat soal imbauan agar TV yang siaran langsung Paus Fransiskus memimpin misa di GBK mengganti azan Mahgrib dengan running text


Respons MUI, PBNU, dan Muhammadiyah Soal Azan di TV Diganti Running Text Saat Misa Paus Fransiskus

4 hari lalu

Paus Fransiskus bertemu anak yatim-piatu dan para pengungsi di Kedutaan Besar Vatikan, Jakarta, Selasa, 3 September 2024. Foto: Biro Pers Vatikan
Respons MUI, PBNU, dan Muhammadiyah Soal Azan di TV Diganti Running Text Saat Misa Paus Fransiskus

MUI menyatakan penggantian tayangan azan magrib di TV dengan teks berjalan saat misa akbar Paus Fransiskus tak melanggar syariat Islam.


Benarkah Mandi Malam Menyebabkan Rematik? Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Ilustrasi mandi berendam. Freepik.com/Lifeforstock
Benarkah Mandi Malam Menyebabkan Rematik? Ini Penjelasannya

Fakta klinis di balik pernyataan bahwa mandi malam menyebabkan rematik


Isu Gempa Megathrust, Pemkab Pandeglang Beberkan Dampaknya ke Kunjungan Wisatawan

13 hari lalu

Suasana senja di Pantai Taman Jaya, Pandeglang, Banten, Jumat 28 Januari 2022. Pandeglang merupakan salah satu kabupaten di Banten yang mempunyai banyak tempat wisata diantaranya Mata Air Cikoromoy, Curug Putri serta pemandangan matahari terbenam di sepanjang bibir pantai. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Isu Gempa Megathrust, Pemkab Pandeglang Beberkan Dampaknya ke Kunjungan Wisatawan

Ramainya pemberitaan terkait potensi megathrust di Selat Sunda dan Samudera Hindia memicu penurunan jumlah kunjungan wisatawan di Pandeglang.


MUI Sulsel Sayangkan Acara Agustusan Mirip Dugem di Dkat Masjid Agung Sengkang

13 hari lalu

Logo MUI (Majelis Ulama Indonesia). mui.or.id
MUI Sulsel Sayangkan Acara Agustusan Mirip Dugem di Dkat Masjid Agung Sengkang

Viral aksi joget di depan Masjid Agung Sengkang, Sulawesi Selatan. Dalam video tersebut perempuan dan laki-laki yang joget dengan diirngi musik DJ.


Usai Dilantik Jokowi, Bahlil: NU sudah Rampung, Konsesi Tambang Muhammadiyah masih Dicari

20 hari lalu

Usai Dilantik Jokowi, Bahlil: NU sudah Rampung, Konsesi Tambang Muhammadiyah masih Dicari

Presiden Jokowi melantik Bahlil sebagai Menteri ESDM. Bahlil mengatakan konsesi tambang untuk NU sudah rampung, konsesi Muhammadiyah masih dicari.


Saka Tatal Lakukan Sumpah Pocong, Arti hingga Kedudukannya dalam Peradilan di Indonesia

26 hari lalu

Mantan terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky, yakni Saka Tatal, saat menjalani sumpah pocong di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (9/8/2024). (ANTARA/Fathnur Rohman)
Saka Tatal Lakukan Sumpah Pocong, Arti hingga Kedudukannya dalam Peradilan di Indonesia

Istilah "sumpah pocong" mencuat hari-hari ini. Pada Jumat, 9 Agustus 2024 lalu, Saka Tatal, mantan terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon, menjalani ritual tersebut di Padepokan Amparan Jati di Cirebon, Jawa Barat.


Inggris Minta Polisi Siaga Hadapi Kemungkinan Unjuk Rasa

30 hari lalu

Para pengunjuk rasa sayap kanan membakar tempat sampah dalam aksi anti-Imigran di luar sebuah hotel di Rotherham, Inggris, 4 Agustus 2024. Badai disinformasi anti-Muslim di media sosial telah memicu kekerasan Islamofobia dan sayap kanan setelah penusukan massal yang menewaskan tiga anak pada 29 Juli 2024. REUTERS/Hollie Adams
Inggris Minta Polisi Siaga Hadapi Kemungkinan Unjuk Rasa

Inggris mendesak aparat kepolisian agar tetap waspada mengingat ada kemungkinan terjadinya kembali unjuk rasa yang berujung kerusuhan


Harapan dan Pujian Ketua MUI untuk Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin

37 hari lalu

Tangkapan layar -- Ketua Umum MUI Anwar Iskandar memberikan ceramah pada acara Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka, yang dihadiri Presiden dan Wakil Presiden di halaman depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/8/2024). ANTARA/Rangga Pandu
Harapan dan Pujian Ketua MUI untuk Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin

Ketum MUI Anwar Iskandar menyampaikan harapan dan pujiannya untuk Jokowi dan Ma'ruf Amin saat zikir kebangsaan.


Ketua MUI Sebut Kebijakan Makan Gratis Program Tuhan

37 hari lalu

Siswa menunjukkan makanan bergizi gratis saat simulasi program makan siang gratis di SD Negeri Tugu, Solo, Jawa Tengah, Kamis 25 Juli 2024. Ratusan siswa dari tiga SD Negeri di Solo yang menjadi sasaran program akan mendapat kiriman makanan bergizi setiap hari selama simulasi fase pertama program makan bergizi gratis berlangsung dari 25 Juli 2024 hingga 8 Agustus 2024. ANTARAFOTO/Maulana Surya
Ketua MUI Sebut Kebijakan Makan Gratis Program Tuhan

Ketua MUI, Anwar Iskandar, menyebut memberi makan gratis kepada warga merupakan program Tuhan.