TEMPO.CO, Tangerang-Sekitar 100 keluarga di Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang terisolir akibat akses utama menuju desa itu longsor.
Jalan Raya Tanjung Burung yang longsor sepanjang 20 meter dan menggerus hampir seluruh badan jalan nyaris tidak bisa dilalui.
"Akibatnya warga terisolir, ada 100 lebih KK yang menghuni desa itu," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Kosrudin Senin 15 Maret 2020.
Menurut Kosrudin, sejak jalan utama itu longsor Minggu pagi 14 Maret, warga di sejumlah kampung yang ada di desa Tanjung Burung beraktifitas sangat terbatas. "Praktis lumpuh, warga terpaksa menggunakan jalan lain yang memutar jauh dan hanya bisa dilalui sepeda motor," katanya.
Jalan Raya Tanjung Burung merupakan akses utama menuju Desa yang berada di Muara Tanjung Burung.
Akses ini berada persis di pinggir sungai Cisadane yang menuju muara Tanjung Burung dan Laut Jawa. Disisi sungai banyak usaha galangan kapal dan beberapa rumah penduduk. Sementara di sisi kanan jalan terdapat juga sejumlah industri dan peternakan Sapi.
Adapun lokasi paling padat penduduk berada menjorok lebih dalam atau berada hampir di pinggir laut yang merupakan ujung jalan tersebut.
Kosrudin mengatakan telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk penanganan jalan longsor itu.
Baca juga: Tembok Beton Kali Ciganjur Longsor, Air Sempat Banjiri Rumah Warga
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Slamet Budi Mulyanto mengatakan jalan longsor mencapai 20 meter dan hampir seluruh badan jalan tergerus. "Praktis jalan tidak bisa digunakan," katanya.
Menurut Budi, saat ini sedang dilakukan penanganan jangka pendek dan jangka panjang solusi dari kerusakan jalan utama yang longsor tersebut. "Kami sudah berkoordinasi dengan Balai Ciliwung Cisadane, Kecamatan dan kepala Desa Tanjung Burung."
JONIANSYAH HARDJONO