TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan sistem pengolahan air minum (SPAM) Mookervart di Jalan Rusunawa Pesakih, Cengkareng, Jakarta Barat hari ini. SPAM Mookervart dapat menghasilkan air bersih untuk 9.700 orang.
"Kami bersyukur SPAM yang bisa melayani sampai dengan 9.700 pelanggan baru telah diresmikan," kata dia di lokasi peresmian, Jakarta Barat, Senin, 22 Maret 2021.
Baca: Kembangkan Sistem Penyediaan Air Minum, Kota Tangerang Gandeng PUPR
Peresmian ini bertepatan dengan peringatan Hari Air Sedunia. Sumber air olahan SPAM Mookervart datang dari air kotor di rumah susun sewa atau Rusunawa Pesakih dan Kali Mookervart. Lokasi SPAM persis di belakang rusunawa.
Air baku di bawah mutu ini kemudian dialirkan ke waduk dekat rusun Mookervart seluas 1,1 hektare. Air diolah dengan teknologi Moving Bed Bioreactor (MBBR).
"Saya tadi sudah minum InsyaAllah sampai besok tidak ada apa-apa," kata Anies Baswedan. Ketika ia mencoba, airnya tidak berbau, segar, dan teknologi bila digunakan dengan tepat, pemanfaatannya juga baik, akan memudahkan hajat hidup manusia.
Direktur Utama Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya Priyatno Bambang Hernowo menyampaikan, pengolahan air baku di bawah mutu menjadi air minum sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Baru 64 persen warga Jakarta yang mendapatkan air bersih. Dia mentargetkan kebutuhan air bersih untuk 82 persen warga pada 2023.
Untuk menyediakan air bersih ke seluruh warga Ibu Kota diperlukan 13 ribu liter per detik. Priyatno mengatakan, masih ada 111 waduk dan situ yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh perusahaan air minum. "Tentu biayanya akan lebih mahal daripada kami mengolah air baku yang berasal dari sungai permukaan atau (SPAM) Jatiluhur," kata dia.