TEMPO.CO, Jakarta - Komunitas Nelayan Muara Angke berharap proyek reklamasi kembali dilanjutkan. Mereka mengatakan masyarakat di sekitar Muara Angke saat ini kesulitan secara ekonomi karena pandemi Covid-19 dan kondisi cuaca yang tidak menentu.
Dengan alasan itu, mereka mengharapkan pemerintah pusat maupun Pemprov DKI segera mengerjakan kembali proyek reklamasi di Teluk Jakarta.
Ketua Komunitas Nelayan Muara Angke Diding Setiawan mengatakan, proyek reklamasi akan memberikan harapan secara ekonomi bagi masyarakat. Diding mengatakan, masyarakat bisa terlibat sebagai pekerja pada pembangunan tersebut.
Diding mengatakan, selama ini masyarakat Muara Angke mengandalkan pendapatannya sebagai nelayan. Namun hasil tangkapan ikan saat ini sulit diandalkan karena cuaca tidak mendukung. Selain itu masalah limbah juga berpengaruh ke hasil tangkapan.
Baca juga: Fraksi PAN Minta Pemprov DKI Fokus pada Reklamasi Pulau G
"Akibat limbah dari 13 muara sungai ke laut membuat hasil tangkapan ikan terus menipis," kata Diding.
Ia mengatakan, dengan melanjutkan proyek reklamasi Pulau G, para nelayan berharap bisa terserap ke proyek itu. Selain itu, kata Diding, proyek reklamasi yang tak kunjung dilanjutkan justru berbahaya bagi nelayan sekitar karena pasir yang sudah telanjur digali. Tidak adanya mercusuar di daerah sekitar Pelabuhan Muara Angke juga menyebabkan banyak kasus kapal karam.
"Di saat-saat sulit ini justru tidak ada aktivis yang membantu. Dulu ketika Pulau G disegel, mereka ramai-ramai mengajak kita menolak reklamasi. Tapi sekarang pada kemana mereka?" tutur Diding.
Gubernur DKI Anies Baswedan masih menolak proyek reklamasi di Teluk Jakarta. Namun Mahkamah Agung telah menolak permohonan peninjauan kembali Anies soal perizinan reklamasi Pulau G.
MA juga memerintahkan Anies memperpanjang izin pengembang reklamasi PT Muara Wisesa Samudra.