TEMPO.CO, Jakarta- Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan ada dua penanganan yang krusial dalam rangka menjaga stabilitas stok dan harga pangan menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Penanganan hulu, kata dia, dilakukan oleh PD Dharma Jaya dan Food Station, sementara hilir ditangani oleh Pasar Jaya.
Adapun Pasar Jaya, lanjut dia, kini terus memperbanyak rantai penyaluran pangan di Jakarta. Upaya yang telah dilakukan mulai tahun 2019 lalu itu bertujuan untuk memperpendek mata rantai penyaluran pangan.
"Berbagai usaha ini untuk menyederhanakan mata rantai dan Pasar Jaya dengan Dharma Jaya, menjadi barometer dan peran langsung dari produsen kepada pedagang," kata dia dalam diskusi virtual pada Kamis, 25 maret 2021.
Baca juga: Wagub DKI Riza Patria Pastikan Stok Pangan di DKI Stabil Menjelang Ramadan
Sampai saat ini setidaknya ada empat Jakgrosir yang berperan sebagai lumbung pangan pedagang pasar dan pemegang Kartu Jakarta Pintar. Selain itu, ada toko-toko lain sebagai lumbung kecil di tingkat kelurahan dan kecamatan.
Arief mengatakan Pasar Jaya juga akan menambah jumlah mesin Controlled Atmosphere Storage (CAS) dan menyediakan gudang berpendingin. Keduanya dapat dimanfaatkan untuk menyimpan bahan pangan beku yang dianggap penting untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat dan menjaga stabilitas harga pangan. “Seperti bawang dan cabe itu relatif bisa dikendalikan, walaupun memang secara tantangan masih perlu kapasitas yang lebih besar," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI jakarta Ahmad Riza Patria memastikan stok pangan di Ibu Kota aman menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Riza mengatakan pemerintah juga akan berupaya untuk menjaga agar harga pangan tetap stabil. "Alhamdulillah dari laporan yang kami terima dari Dinas KPKP, Pasar Jaya, dan Dharma Jaya, Insya Allah tidak ada masalah yang berarti," ujar dia dalam diskusi virtual pada Rabu, 25 Maret 2021.
ADAM PRIREZA