Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fenomena Tanah Bergerak di Lebak, Simak Penyebabnya Menurut Peneliti BPPT

image-gnews
Kendaraan melintas di jalan yang retak akibat tanah bergerak, di Nagari Koto Alam, Kabupaten Limapuluhkota, Sumatera Barat, Sabtu, 21 Desember 2019. ANTARA/Adi Prima
Kendaraan melintas di jalan yang retak akibat tanah bergerak, di Nagari Koto Alam, Kabupaten Limapuluhkota, Sumatera Barat, Sabtu, 21 Desember 2019. ANTARA/Adi Prima
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Fenomena tanah bergerak pada kawasan permukiman di Cikoneng, Kecamatan Cimarga, kabupaten Lebak, terjadi karena beberapa faktor pemicu. 

Perekayasa Madya Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Nurhidayat mengatakan pergerakan tanah itu disebabkan struktur tanah di kawasan tersebut. 

"Faktor yang menyebabkan terjadinya pergerakan tanah yakni litologi penyusun daerah itu merupakan endapan lapukan dari material vulkanik yang porous dari Formasi Cipacar, bisa berupa material tuff atau pasir sehingga mudah meluluskan air," kata Nurhidayat saat dihubungi, Jumat 26 Maret 2021.

Litologi ini menempati hamparan yang cukup luas baik yang ditempati oleh masyarakat maupun tempat berkebun yang makin menebal pada daerah lembah. "Alas dari endapan lapukan ini berupa material impermiable yang kedap air bisa berupa material lempung atau napal yang berfungsi sebagai bidang gelincir material di atasnya," ujarnya.

Faktor lain yang tidak kalah pentingnya, kata Nurhidayat adalah intensitas hujan yang membuat  endapan material pada topografi landai-bergelombang itu menjadi jenuh.

"Sistem drainase yang tidak diatur akan mempercepat proses penjenuhan selain curah hujan. Perlahan tapi pasti indikasi pergerakan tanah mestinya terlihat baik pada permukaan tanah maupun pada sebagian bangunan dengan pola yang sama, dan akan terlihat lebih intensif jika intensitas hujan lama," ungkapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mencegah jatuh korban akibat pergerakan tanah ini, masyarakat perlu mengamati indikasi-indikasi awal retakan yang mempunyai pola seragam. Warga di kawasan rawan tanah bergerak juga harus memperbaiki sistem drainase.

"Selain itu juga harus mengurangi aktivitas masyarakat pada lembah atau alur sungai yang bisa jadi merupakan daerah dataran banjir, sistem perkebunan masyarakat hendaknya dipilih yang memiliki perakaran dalam dengan sistem drainase yang direncanakan," kata Nurhidayat.

Baca juga: Tanah Bergerak, Pemkab Lebak Relokasikan Secara Mandiri Bagi Para Korban Bencana

Pemetaan endapan, Nurhidayat menambahkan, ketebalan soil dan kedalaman lapisan batuan impermiabel yang seringkali memicu fenomena tanah bergerak bisa menjadi masukan dalam penyusunan tata ruang.

MUHAMMAD KURNIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diperingatkan, Tanah Bergerak di Bandung Barat Bisa Menutup Aliran Sungai

27 hari lalu

Kerusakan sebuah Sekolah Dasar akibat pergerakan tanah di di Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat. (Dok.PVMBG)
Diperingatkan, Tanah Bergerak di Bandung Barat Bisa Menutup Aliran Sungai

Kandidat lahan relokasi warga terdampak dinilai masih rentan tanah bergerak.


Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

31 hari lalu

Giat operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) oleh BNPB bersama lintas kementerian/lembaga di Pangkalan Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Sabtu, 6 Januari 2024.Tim Kedeputian Bidang Penanganan Darurat BNPB
Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.


Perajin Kolang Kaling Lebak Panen di Bulan Ramadan, Bisa Jual Rp5 Juta per Hari

33 hari lalu

Pedagang tengah memilah biji kolang kaling untuk dijual di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, Kamis, 23 Maret 2023. Salah satu bahan hidangan takjil  tersebut didatangkan dari Medan dan dijual dengan harga Rp.12 ribu hingga Rp.14 ribu per kilo tergantung dari ukurannya. Tempo/Tony Hartawan
Perajin Kolang Kaling Lebak Panen di Bulan Ramadan, Bisa Jual Rp5 Juta per Hari

Perajin kolang kaling di Kabupaten Lebak, Banten, panen, setiap Ramadan, Salah seorang di antaranya bisa menjual dengan harga sampai Rp5 juta per hari


Tanah Bergerak di Bandung Barat, Kepala BNPB: Warga Terdampak Mendapat Dana Sewa Rumah Sementara

40 hari lalu

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat memeriksa kondisi retakan tanah dan bangunan SDN Babakan Talang yang roboh akibat tanah bergerak yang menyebabkan longsor dan retakan di tanah hingga memutus akses jalan desa di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 4 Maret 2024. TEMPO/Prima Mulia
Tanah Bergerak di Bandung Barat, Kepala BNPB: Warga Terdampak Mendapat Dana Sewa Rumah Sementara

Kepala BNPB Suharyanto meminta relokasi rumah yang terdampak tanah bergerak dipercepat. Warga mendapat dana sambil menunggu perbaikan rumah.


BNPB Ambil Tiga Langkah ini untuk Tangani Fenomena Tanah Bergerak di Bandung Barat

40 hari lalu

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat memeriksa kondisi retakan tanah dan bangunan SDN Babakan Talang yang roboh akibat tanah bergerak yang menyebabkan longsor dan retakan di tanah hingga memutus akses jalan desa di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 4 Maret 2024.  Tidak ada korban pada peristiwa tersebut. TEMPO/Prima Mulia
BNPB Ambil Tiga Langkah ini untuk Tangani Fenomena Tanah Bergerak di Bandung Barat

Dari catatan BPBD Kabupaten Bandung Barat setidaknya jumlah pengungsi musibah tanah bergerak sebanyak 151 orang dari 47 keluarga


44 Rumah di Desa Cibedug Bandung Barat Masih Terancam Tanah Bergerak

41 hari lalu

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat memeriksa kondisi retakan tanah dan bangunan SDN Babakan Talang yang roboh akibat tanah bergerak yang menyebabkan longsor dan retakan di tanah hingga memutus akses jalan desa di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 4 Maret 2024.  Tidak ada korban pada peristiwa tersebut. TEMPO/Prima Mulia
44 Rumah di Desa Cibedug Bandung Barat Masih Terancam Tanah Bergerak

Masih ada puluhan rumah di Desa Cibedung, Bandung Barat, yang berpotensi terimbas tanah bergerak. Pemerintah menjamin relokasi hunian.


Menguak Fenomena Tanah Bergerak dan Penyebabnya

41 hari lalu

Warga melintas di samping rumah yang rusak dampak pergerakan tanah di Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa 5 Maret 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memprediksi pergerakan tanah yang menghancurkan 10 rumah dan 192 kk mengungsi tersebut tidak akan meluas karena sudah terlokalisir dengan batas rekahan tanah yang berbentuk tapal kuda. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Menguak Fenomena Tanah Bergerak dan Penyebabnya

Fenomena tanah bergerak adalah peristiwa alam yang terjadi ketika tanah secara tiba-tiba atau perlahan-lahan bergeser dari posisinya yang semula.


Tanah Bergerak di Bandung Barat, Pemerintah akan Relokasi Warga Terdampak

43 hari lalu

Seorang warga melintas di samping rumah yang terdampak tanah bergerak di Desa Sukamukti Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 27 Februari 2024. ANTARA/Fakhri Hermansyah
Tanah Bergerak di Bandung Barat, Pemerintah akan Relokasi Warga Terdampak

Musibah tanah bergerak itu dipicu oleh hujan deras selama tiga hari berturut-turut di sekitar wilayah.


Gempa M5,7 Tidak Timbulkan Kerusakan di Lebak dan Sukabumi

50 hari lalu

Peta Gempa Baiyah, Banten sebesar M 5,7 pada Minggu malam, 25 Februari 2024. X.COM/BMKG
Gempa M5,7 Tidak Timbulkan Kerusakan di Lebak dan Sukabumi

Gempa magnitudo 5,7 yang berpusat di Bayah tidak menimbulkan kerusakan di wilayah Kabupaten Lebak dan Sukabumi, dua lokasi terdekat dengan pusat gempa


Tom Lembong Sebut Kantong Kemiskinan di Jawa, Contohkan Daerah Stunting 1 Jam dari Istana Bogor

10 Februari 2024

Tim Nasional Pemenangan (TPN)  Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Tom Lembong, ketika ditemui di Gedung Pakarti Centre Jakarta pada Rabu, 6 Desember 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Tom Lembong Sebut Kantong Kemiskinan di Jawa, Contohkan Daerah Stunting 1 Jam dari Istana Bogor

Co-Captain Timnas AMIN,Tom Lembong, mengatakan kabupaten termiskin di Indonesia justru berada di Pulau Jawa.