TEMPO.CO, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan benda diduga bom di Cipinang Indah, Duren Sawit, Jakarta Timur, terindikasi palsu. Tim Gegana Mabes Polri telah melakukan evakuasi terhadap benda berbentuk tabung yang dilengkapi timer tersebut.
"Barang mencurigakan diduga bom itu dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua Depok untuk didalami. Hasilnya barang tersebut adalah fake bom atau bom palsu, bom mainan," ujar Yusri saat dikonfirmasi, Jumat, 26 Maret 2021.
Berdasar pemeriksaan sementara, Yusri membeberkan benda mencurigakan itu berisi baterai, jam weker, kabel, dan pipa. Dari seluruh elemen di dalamnya, tim Gegana tidak menemukan alat pemicu yang mampu membuat benda itu meledak.
"Juga ada beberapa serbuk di dalam benda diduga bom tersebut, indikasinya itu adalah serbuk petasan," kata Yusri.
Benda diduga bom di Cipinang Indah itu ditemukan di depan rumah milik Ketua Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Ahmad Yani pada pukul 06.30. Bom tersebut pertama kali ditemukan oleh pembantu rumah tersebut yang berinisial MA, saat akan membuang sampah.
MA curiga dengan tas bewarna hitam yang tergantung di pagar rumah. Ia kemudian memanggil pihak keamanan di kompleks tersebut untuk mengecek isi tas. Saat dibuka, ditemukan benda berupa pipa yang dibungkus lakban dengan sebuah jam tertempel di atasnya.
Pihak keamanan kemudian segera menghubungi Polsek Duren Sawit soal temuan benda diduga berisi bahan peledak itu. "Lalu Kapolres Jakarta Timur segera hubungi Brimob sehingga turun Gegana," ujar Yusri.
Baca juga: Benda Diduga Bom Ditemukan di Depan Rumah Ketua Komite KAMI
Sampai dengan saat ini pihak kepolisan masih mencari pelaku yang meletakkan tas yang dicurigai bom itu. Polisi telah memeriksa beberapa saksi dan mengecek CCTV untuk mencari pelaku.