TEMPO.CO, Jakarta - Rizieq Shihab menyesalkan tindakan Wali Kota Bogor Bima Arya yang berkoar-koar di media massa soal kesehatan dirinya. Rizieq menganggap Bima telah meneror dirinya yang tengah menjalani perawatan di RS Ummi Bogor.
"Adanya teror dan intimidasi dari Bima Arya yang terus-menerus, sehingga sangat mengganggu perawatan saya sekaligus mengganggu ketenangan rumah sakit," kata dia saat membacakan keberatan atau eksepsi soal hasil tes swab PCR di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jumat, 26 Maret 2021.
Hari ini Rizieq kembali menjalani sidang dengan agenda pembacaan eksepsi. Dia diperkarakan atas kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat dan Megamendung, Bogor, serta hasil tes swab PCR di RS Ummi.
Eks pimpinan FPI itu menyampaikan, dirinya dan istri telah menjalani isolasi mandiri sejak 17 November 2020 setelah mendapatkan keterangan dari imigrasi Bandara Soekarno Hatta soal Covid-19.
Baca juga: Dakwaan Rizieq Shihab: Berbohong Atas Status Positif Covid-19 di Media
Rizieq dan istri lantas menjalani rapid tes antigen dan hasilnya positif. Pada 27 November 2020, keduanya melakukan tes swab PCR di RS Ummi dengan bantuan pengawasan dari Mer-C, tim medis langganan Rizieq.
Di tanggal ini, sejumlah karangan bunga didatangkan ke RS Ummi dengan kata-kata ihwal Rizieq terinfeksi Covid-19. Padahal, sampel swab PCR Rizieq baru saja diambil. Berita soal Rizieq positif Covid-19 pun bertebaran di media sosial.
Pada hari yang sama, Bima Arya juga meminta Rizieq menjalani tes swab PCR dari Dinas Kesehatan Kota Bogor. Namun, Rizieq menolak permintaan itu lantaran sudah melakukan tes swab di RS Ummi.
Rizieq akhirnya meminta keluar dari RS Ummi pada 28 November 2020 karena merasa diintimidasi oleh Bima Arya.
"28 November kami keluar dari rumah sakit, karena mengalami teror dan intimidasi dari Wali Kota Bogor sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor," ujar dia.
Hasil tes swab Rizieq terbit pada 29 November 2020. Dia dinyatakan positif Covid-19. Rizieq Shihab bersama sang istri melanjutkan isolasi mandiri di bawah pengawasan tim Mer-C. "Saya tidak ketemu orang, bahkan cucu saya sendiri tidak boleh ketemu saya," ucap dia.