TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang Ramadan, persoalan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) seperti gelandangan hingga pengemis, kembali dihadapi Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat.
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Ngapuli Paranginangin mengatakan biasanya jumlah PMKS di Jakarta Pusat mengalami peningkatan saat memasuki Ramadan. Dia mengimbau agar warga luar Jakarta tidak datang ke Ibu Kota jika tidak memiliki keperluan atau pekerjaan.
"Karena pasti dilakukan penertiban. Daripada mereka terjaring di sini, tidak bisa pulang ke kampung, lebih baik di kampungnya sendiri," kata Ngapuli di Jakarta, Sabtu 27 Maret 2021.
Sudinsos Jakarta Pusat akan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk memantau pendatang luar Jakarta yang berpotensi menjadi PMKS.
Ngapuli juga mengimbau masyarakat tidak memberi uang kepada para PMKS, seperti pengemis dan gelandangan, termasuk manusia silver dan ondel-ondel. "Masyarakat jangan mudah memberi di jalan karena dengan seperti itu bukan mendidik sifatnya, malah semakin ramai PMKS di jalan," kata Apul.
Satpol PP dan Sudin Sosial Jakarta Pusat telah menggelar razia PMKS. Dalam kegiatan itu, 98 PMKS terjaring razia pada Rabu 24 Maret lalu dan 70 PMKS pada Jumat 26 Maret.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Jumlah PMKS yang Terjaring Razia di Jakpus Meningkat
Para PMKS itu akan menjalani tes cepat antigen di GOR Tanah Abang. Bila terbukti sehat, mereka akan dikirim ke Panti Sosial untuk dilakukan pembinaan dan pembekalan keterampilan.