TEMPO.CO, Bogor -Pernyataan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang menjawab tudingan eks pimpinan FPI Rizieq Shihab menjadi salah satu berita terupdate Metro pada Ahad petang, 27 Maret 2021.
Selain itu yang hangat adalah Jakarta Pusat mengantisipasi arus kedatangan PMKS ke Ibu Kota menjelang bulan suci Ramadan dua pekan lagi.
1. Bima Arya Tolak Tudingan Rizieq Shihab: Langkah Saya Terukur
Mantan pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab, menyebut Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto berbohong dan khianat karena tidak merealisasikan ucapannya untuk mencabut laporan soal hasil test swab Covid dirinya.
Menjawab itu, Bima menyebut pembuktian dalam faktanya Rizieq memang positif Covid-19. "Fakta yang kemudian terkuak antara lain adalah bahwa pihak RS ternyata terbukti menutupi hasil Swab HRS yang memang positif," kata Bima Arya dikonfirmasi Tempo, Sabtu 27 Maret 2021.
Bima Arya menyesalkan perlakuan tidak kooperatif pihak Rumah Sakit Ummi perihal konfirmasi positifnya Rizieq Shihab yang sudah terpapar Covid-19, sehingga Andi Tataq selaku Direktur Utama RS yang berlokasi di kawasan Empang, Bogor Selatan itu juga terpapar Covid.
Selain fakta memang Rizieq positif, Kapolisian Resor Kota Bogor pun menyebutkan bahwa Bima tidak bisa mencabut laporannya karena bukan delik aduan, melainkan perkara pidana murni. "Jika saja sedari awal pihak RS terbuka dan koperatif, maka masalah tidak akan berkembang seperti ini," kata Bima menjelaskan.
Bima menyebut, dirinya akan memberikan semua keterangan yang menyangkut perkara Rizieq di RS Ummi Bogor secara detail dan sejelas-jelasnya kepada Majelis Hakim.
"Akan saya sampaikan sejelasnya berdasarkan fakta yang ada. Semua langkah saya sebagai ketua Satgas terukur, berdasarkan aturan dan ketentuan," kata Bima.
Ketua Bidang Penegakan Aturan dan Pendisiplinan Satgas Covid-19 Kota Bogor, Agustian Syach, menyebut tudingan Rizieq Shihab kepada Wali Kota Bogor selaku Satgas tidaklah mendasar.
Baca juga : Bima Arya Batal Cabut Laporang Tes Swab, Rizieq Shihab: Bohong dan Berkhianat
Sebab, menurut Agus, apa yang dilakukan Satgas Kota Bogor saat itu sudah sesuai dengan aturan dalam mendisiplinkan data dan administrasi penanggulangan Covid. Bahkan, Agus mengatakan, saat itu pihak Satgas tidak berinteraksi langsung dengan Rizieq Shihab.
2. Jakarta Pusat Antisipasi Arus PMKS Menjelang Ramadan
Menjelang Ramadan, persoalan penyandang masalah kesejahteraan sosial atau PMKS seperti gelandangan hingga pengemis, kembali dihadapi Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat.
Kepala Suku Dinas SosialJakarta Pusat Ngapuli Paranginangin mengatakan biasanya jumlah PMKS di Jakarta Pusat mengalami peningkatan saat memasuki Ramadan. Dia mengimbau agar warga luar Jakarta tidak datang ke Ibu Kota jika tidak memiliki keperluan atau pekerjaan.
"Karena pasti dilakukan penertiban. Daripada mereka terjaring di sini, tidak bisa pulang ke kampung, lebih baik di kampungnya sendiri," kata Ngapuli di Jakarta, Sabtu 27 Maret 2021.
Sudinsos Jakarta Pusat akan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk memantau pendatang luar Jakarta yang berpotensi menjadi PMKS.
Ngapuli juga mengimbau masyarakat tidak memberi uang kepada para PMKS, seperti pengemis dan gelandangan, termasuk manusia silver dan ondel-ondel. "Masyarakat jangan mudah memberi di jalan karena dengan seperti itu bukan mendidik sifatnya, malah semakin ramai PMKS di jalan," kata Apul.
MA. MURTADHO | ANTARA