Jakarta - Manajer Area Barat PT Rosalia Indah Transport, Winarso, memperkirakan larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah berpotensi meningkatkan angkutan gelap untuk mengantar pemudik.
"Yang terjadi nanti justru banyak angkutan carteran yang tidak bisa diawasi," kata Winarso saat dihubungi, Ahad, 28 Maret 2021.
Menurut Winarso, lebih baik pemerintah membolehkan mudik dengan syarat yang ketat. Dengan syarat protokol kesehatan yang ketat pemerintah akan mudah mengawasi pergerakan pemudik. "Daripada dilarang akhirnya pemudik tetap mencari jalan lain," ujarnya.
Selain itu, larangan mudik hanya membuat masyarakat beralih menggunakan kendaraan pribadi. Pemudik, menurut dia, sudah pintar mencari jalan yang pengawasannya lemah. "Jadi kalau jalan utama dibatasi dan diawasi pemudik akan cari jalan lain. Karena banyak jalan lain yang bisa dilalui."
Perusahaan otobus, kata dia, menerima kebijakan pemerintah jika ingin memperketat protokol kesehatan bagi pemudik. Pemerintah, kata dia lagi, bisa menerapkan kembali surat izin keluar masuk dan kewajiban seluruh penumpang melakukan tes swab antigen. "Apapun syaratnya untuk keamanan penumpang kami akan terima."
Baca juga : Pemprov DKI Kaji Perlu Tidaknya SIKM Buat Terapkan Larangan Mudik
Sejauh ini, kata dia, perusahaan otobus masih mengacu pada pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang membolehkan mudik tahun ini. "Pak Menhub kan saat di DPR menyatakan mudik dibolehkan. Itu patokan kami. Bukan dari Menteri PMK."
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah resmi memutuskan melarang mudik lebaran tahun ini mulai 6-17 Mei mendatang.
Ketentuan larangan mudik ini berlaku untuk seluruh ASN, anggota TNI/Polri, karyawan BUMN, karyawan swasta, maupun pekerja mandiri dan seluruh masyarakat.
IMAM HAMDI