TEMPO.CO, Depok - Pasca aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makasar, Sulawesi Selatan, kemarin, aparat keamanan di Kota Depok memperketat pengamanan di gereja-gereja.
Humas Polres Metro Depok, Ajun Komisaris Elly Padiansari menyebut, ada sedikitnya 250 petugas gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP yang diterjunkan untuk melakukan kegiatan preemtif dan preventif di wilayah gereja.
"Dalam rangka antisipasi, guantibmas dan kerawanan gereja di wilayah hukum Kota Depok, Polres Metro Depok, Kodim 0508/Depok dan Satpol PP laksanakan giat preemtif dan preventif," kata Elly kepada wartawan, Senin 29 Maret 2021.
Elly mengatakan, sedikitnya ada 4 gereja yang menjadi pantauan petugas gabungan yakni Gereja Bethel Indonesia, Gereja Pancaran Kasih, Gereja Santo Herkulanus, dan Gereja Santo Markus.
"Giat ini juga didukung oleh masing-masing polsek dan Koramil se Kota Depok," kata Elly.
Baca juga : Korban Bom Gereja Katedral Makassa Alami Cedera Kepala dan Gangguan Pendengaran
Elly mengatakan, giat ini sudah dilakukan sejak hari Minggu 28 Maret 2021 atau beberapa jam pasca ledakan yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.
Sekedar informasi, ledakan yang diduga aksi bom bunuh diri terjadi tepat di pintu gerbang Gereja Katedral, Makasar, Sulawesi Selatan, Minggu 28 Maret 2021 sekitar pukul 10.30.
Ledakan bom bunuh diri yang merusak pintu gerbang dan beberapa kendaraan yang terparkir di depan gereja tersebut terjadi saat para jemaat gereja usai melakukan ibadah.
ADE RIDAWAN YANDWIPUTRA