TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah berita terpopuler metropolitan sepanjang Senin, 29 Maret 2021 meliputi kabar rencana penggusuran warga Menteng Dalam, manusia silver dan teroris Condet.
Berikut rangkuman berita metropolitan terpopuler yang menarik perhatian pembaca:
1. Warga Menteng Dalam resah karena kabar penggusuran oleh Pemprov DKI Jakarta
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dikabarkan hendak menggusur permukiman warga RT 001 RW 001 Kelurahan Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan. Rencana penggusuran itu dibeberkan oleh Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) Jakarta Sabar Hutahean.
"Patut dicurigai adanya kepentingan gelap terkait kasus penggusuran yang akan dilakukan oleh pemerintah setempat di Menteng," kata Sabar dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 29 Maret 2021.
Warga Menteng Dalam bernama Husein menganggap rencana penggusuran didasari alasan tanah yang mereka tinggali berstatus Tata Praja atau dikuasai Pemprov DKI. Pria 40 tahun itu mengatakan warga yang tinggal memiliki Surat Perjanjian Jual Beli Tanah.
Menurut Husein, Pemprov DKI Jakarta hendak menggusur permukiman mereka dengan alasan banjir, padahal kawasan tersebut tak pernah tergenang banjir manakala diguyur hujan.
2. Manusia silver kehilangan mata karena infeksi cat semprot
Seorang perempuan yang sehari-hari menjadi Manusia Silver bernama Tati terancam kehilangan satu matanya karena infeksi akibat cat semprot. Perempuan 34 tahun itu ditemui oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini bersama Tim Reaksi Cepat beberapa waktu lalu.
Kementerian Sosial kemudian membawa Tati ke Balai Karya Mulya Jaya Jakarta. Di sana ia mendapatkan layanan sosial sekaligus menjalani operasi mata di Rumah Sakit Harapan Bunda.
"Berdasarkan analisis dokter terdapat infeksi pada bola mata Tati yang diakibatkan cairan kimia yang tidak sengaja masuk ke mata dari cat silver yang setiap hari menutupi seluruh tubuhnya," ujar perawat Balai Karya Mulya Jaya Ihda Ulfia di Jakarta, Senin, 29 Maret 2021.
Perempuan yang ditinggal pergi suaminya itu merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara. Sebelumnya ia bersama keluarganya sempat menempati tanah milik PT Kereta Api Indonesia di bilangan Jakarta Barat. Nahas, rumah mereka mengalami kebakaran dan ibunya kemudian meninggal. Keluarganya pun satu per satu berpindah tempat tinggal.
Berita selengkapnya, baca juga: Nasib Tati Manusia Silver yang Harus Kehilangan Satu Bola Matanya
3. Teroris Condet sebut bom rakitan sebagai takjil
Polisi mengungkap empat terduga teroris di Condet dan Bekasi memiliki kode atau istilah khusus untuk menyebut bom siap ledak yang mereka racik. Dari temuan polisi, mereka berempat menyebut bom rakitan mereka sebagai takjil atau hidangan berpuka puasa.
"Setelah mencampurkan bahan kimia dan menghasilkan bom dengan ledakan besar, mereka mengistilahkannya dengan takjil," ujar Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran di kantornya, Jakarta Selatan, Senin, 29 Maret 2021.
Baca juga: Polisi Periksa Keterkaitan FPI dengan Terduga Teroris Condet
Para tersangka teroris itu kini masih dalam pemeriksaan intensif tim Densus 88 antiteror untuk mendalami peran dan jaringannya. Fadil mengatakan untuk saat ini para tersangka terancam dijerat dengan Pasal 15 juncto Pasal 7 dan atau Pasal 9 UU 5 Tahun 2018 tentang terorisme, dengan ancaman 15 tahun penjara. "Kami masih dalami keterkaitan mereka dengan kelompok JAD di Makassar," ujar Fadil.