TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Suku Dinas (Sudin) Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) Jakarta Selatan (Jaksel) Shita Damayanti mengutarakan, pihaknya telah menyediakan tempat relokasi bagi para pedagang Menteng Dalam yang digusur.
Menurut dia, pedagang bakal ditempatkan di lokasi binaan atau lokbin kuliner Pasar Minggu dan lokbin JS 04 Setiabudi.
"Kami sudah mendampingi para pedagang untuk melihat lokasi usaha yang dimiliki Pemda," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 30 Maret 2021.
Shita menyebut para pedagang setuju untuk direlokasi. Mereka bersama Sudin PPKUKM juga telah melakukan survei lokasi pada Rabu, 24 Maret 2021. Namun, "Habis survei enggak ada kabar lagi sampai sekarang."
Sudin PPKUKM Jaksel kemudian mengecek ke lapak mereka di Menteng Dalam, tapi tak ada orang. "Keterangan yang kita dapat, Pak Is, ayam bakar itu cari tempat lain di Menteng Dalam, pemilik warteg pulang kampung," ujar dia.
Pemerintah Kota Jaksel membongkar bangunan ilegal di sepanjang Jalan Catur sampai Jalan Komplek Bier, RT 001 RW 01, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan Selasa, 30 Maret 2021.
Lahan bangunan seluas 837 meter persegi di sepanjang jalan itu tercatat milik Suku Dinas Sumber Daya Air Jaksel. Lahan berada persis di atas saluran Kalibaru Barat.
Sudin SDA Jaksel lantas memohon kepada Wali Kota Jaksel untuk menertibkan 25 bangunan yang berdiri di lahan ini. Tujuannya untuk merealisasikan program pencegahan banjir, seperti Grebek Lumpur dan memperbaiki turap. Pemerintah DKI kesulitan mengerjakan program tersebut lantaran ada bangunan liar.
Baca juga : Penggusuran Bangunan Warga di Menteng Dalam: Demi Program Cegah Banjir
Shita menyatakan telah memfasilitasi pedagang untuk pindah ke lokasi binaan. "Tapi kan balik lagi ke mereka mau atau tidaknya," ucap dia.
Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) Jakarta Sabar Hutahean mengungkap rencana pemerintah DKI menggusur permukiman warga di lokasi itu. Sabar menilai rencana ini keliru dan patut dicurigai adanya kepentingan gelap pemerintah setempat di Menteng.