TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Polres Tangerang Selatan memperketat penjagaan setelah terduga teroris serang Mabes Polri pada Rabu sore. Wakapolres Tangerang Selatan Komisaris Stephanus Luckyto mengatakan peningkatan pengamanan itu adalah instruksi Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran.
"Semua unsur satuan wilayah yang berada di jajaran Polda Metro Jaya untuk meningkatkan aspek pengamanan markas komando dan personelnya," kata Stephanus di kantornya, Rabu 31 Maret 2021.
Menurut Luckyto, dalam menyikapi situasi usai teror di Mabes Polri tersebut, jumlah personel pengamanan di Polres Tangerang Selatan ditambah. "Personel tersebut sekarang kami lengkapi dengan kelengkapan kepolisian," ujarnya.
Personel yang berjaga dilengkapi helm, rompi anti peluru dan beberapa senjata api yang dipergunakan apabila dihadapkan dengan situasi yang tidak menentu yang bertujuan untuk melumpuhkan.
"Yang kedua kami juga membuat perimeter, yaitu batas antara mako polres dengan sisi luar mako, adanya batasan tersebut di harapkan bisa mengeliminir atau mengurangi potensi ancaman terhadap gangguan mako," ungkapnya.
Polres Tangsel juga meningkatkan patroli dan memperketat pengawasan terhadap masyarakat yang membutuhkan layanan kepolisian. "Kami akan melaksanakan pemeriksaan yang agak intens, kami akan menggeladah, kami akan memeriksa segala jenis bawaan," kata Stephanus.
Baca juga: Kondisi Terkini Kediaman Terduga Teroris Penyerang Mabes Polri
Pantauan Tempo, terlihat petugas kepolisian berjaga dengan senjata laras panjang di pintu masuk di Polres Tangerang Selatan setelah Mabes Polri diserang terduga teroris. Setiap orang yang masuk ke Polres Tangsel diperiksa dan diminta kartu identitas diri. Polres Tangsel juga menyiagakan satu unit kendaraan taktis di pintu masuk Polres.
MUHAMMAD KURNIANTO