TEMPO.CO, Jakarta - PT MRT Jakarta bakal mengamankan seluruh fasilitasnya setelah terduga teroris serang Mabes Polri pada Rabu sore. Pelaksana tugas Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Ahmad Pratomo mengatakan pengelola akan berkoordinasi dengan polisi dan TNI.
"Penerapan pengamanan di seluruh fasilitas MRT Jakarta yang telah mempertimbangkan berbagai risiko yang ada," kata dia kepada wartawan, Rabu, 31 Maret 2021.
Hal ini dilakukan untuk menjaga keselamatan penumpang. PT MRT Jakarta selalu mengutamakan keselamatan penumpang dalam keadaan apapun.
Kemarin sore sekitar pukul 16.35, Mabes Polri diserang terduga teroris yang melepaskan enam tembakan ke arah petugas di pos polisi. Penembakan yang dilakukan terduga teroris Zakiah Aini baru berhenti setelah perempuan itu ditembak petugas.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut Zakiah Aini bekerja sendiri. "Dari hasil profiling terhadap yang bersangkutan, adalah pelaku lone wolf yang berideologi radikal ISIS," ujar Sigit di kantornya, Rabu malam.
Berdasarkan hasil penelusuran melalui media sosial perempuan yang masih lajang itu, terdapat unggahan foto bendera ISIS dengan tulisan masalah perjuangan jihad. Zakiah menggunggahnya 21 jam sebelum melakukan penembakan di Mabes Polri.
Baca juga: Ayah Zakiah Aini Kebingungan di Musala Sesaat Sebelum Teror Mabes Polri, Kenapa?
Serangan teror ini berlangsung di depan Gedung Utama Mabes Polri. Salah satu stasiun MRT Jakarta yang dekat dengan Mabes Polri adalah Stasiun ASEAN.