TEMPO.CO, Depok – Kematian Zakiah Aini setelah baku tembak di Mabes Polri masih menyisakan misteri. Salah satunya adalah jejak senjata air soft gun yang digunakan saat menyerang Mabes Polri. Belakangan diketahui, Zakiah punya kartu anggota klub menembak bernama Basis Shooting Club yang aktif hingga 2022.
Tempo menelusuri keberadaan klub menembak tersebut. Cukup sulit untuk menemukan lokasi klub tersebut. Namun lokasinya hanya berjarak kurang lebih 100 meter dari kampus tempat Zakiah pernah menimba ilmu namun akhirnya dinyatakan drop out yaitu di Universtas Gunadarma.
Untuk menuju lokasi klub tersebut, harus menelusuri gang sempit yang hanya muat untuk satu kendaraan mobil berukuran kecil. Setelah bertanya kepada warga setempat, Tempo menemukan lokasi Basis Shooting Club. Namun toko yang menjadi lokasi klub tersebut sudah tutup.
Bagian dalam toko 2 lantai tersebut sudah kosong. Hanya tersisa stiker bergambar di kaca bertuliskan menjual air riffle dan aksesorisnya.
Karman seorang warga di sekitar toko itu menyebut klub menembak itu telah tutup kurang lebih satu tahun belakangan. "Persisnya saya kurang paham, pokoknya sekitar satu tahun lalu tutup," ujar dia.
Adapun klub tersebut diketahui milik seseorang bernama Suyono. Tempo kemudian menelusuri lokasi penjualan senjata air soft gun yang diduga jadi tempat pembelian senjata yang digunakan Zakiah Aini.
Zakiah pada Rabu lalu menodongkan pistol angin ke sejumlah polisi yang berjaga di dekat gerbang utama Mabes Polri. Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut Zakiah melepaskan enam tembakan sebelum akhirnya dilumpuhkan oleh polisi.
Baca juga: Berita Terpopuler: Ayah Zakiah Aini Kebingungan dan Teroris Ditangkap di Ciputat
Senjata yang digunakan Zakiah itu dikabarkan dibeli dari sebuah toko yang ada di bilangan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Toko bernama Cakra itu ternyata sudah tutup sejak satu bulan lalu. Seorang warga setempat, Yanto menyebut toko tersebut milik Suyono yang juga adalah pemilik Basis Shooting Club.
Ternyata Suyono telah meninggal sejak satu tahun lalu. Yanto mengatakan sejak saat itu toko tersebut sepi. Padahal sebelumnya banyak pembeli datang. Dari pembeli itu ada juga aparat keamanan yang datang.
Menurut Yanto, Toko Cakra itu sudah ada sejak 4 tahun lalu. Toko tersebut terkenal menjual senjata jenis air soft gun dan aksesorisnya.
Yanto mengaku tak pernah melihat ada perempuan dengan ciri seperti Zakiah Aini yang datang ke toko tersebut. "Setahu saya belum pernah lihat orangnya," kata dia.