TEMPO.CO, Bogor - Terungkap, Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres menangkap seorang pria yang hendak menyusup ke Kebun Raya Bogor yang di dalamnya ada Istana Kepresidenan atau Istana Bogor.
Berita lain yang ramai adalah pakar psikologi forensik bicara soal pria yang mengacungkan pistol di Duren Sawit Jakarta Timur. Berikut dua kabar terupdate Metro petang ini.
1. Kronologi Paspampres Tangkap Pria Mau Menyusup ke Istana Bogor
Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres menangkap seorang pria yang hendak menyusup ke Kebun Raya Bogor yang didalamnya terdapat instalasi objek vital Istana Bogor.
Kepala Penerangan Resor Militer 061/Suryakencana, Mayor Inf. Ermansyah, mengatakan pria tersebut dibekuk karena kedapatan oleh prajurit TNI dari Yon Armed V melompati pagar pintu III Kebun Raya Bogor.
"Sebagaimana kita ketahui Presiden tinggal di Istana Bogor yang berada dalam Kebun raya, sehingga kita tangkap seseorang yang mencurigakan yang menyusup dengan melompati pagar," kata Ermansyah dikonfirmasi Tempo, Sabtu 3 April 2021.
Ermansyah menceritakan kronologi penangkapan yang terjadi pada 16 Maret 2021 itu.
Dia mengatakan saat itu Prajurit TNI Paraka Mochamad Rofik sedang melakukan giat patroli PAM VVIP.
Kemudian sekitar pukul delapan malam, Rofik melihat pria mencurigakan di sekitar pintu III yang merupakan jalur VVIP yang biasa dilewati Presiden. Menurut Ermansyah kecurigaan Rofik pun memuncak ketika melihat pria mencurigakan tersebut, melompati pagar atau masuk ke wilayah instalasi objek vital dengan cara tidak wajar.
"Praka Rofik kemudian tarik tangkap pelaku, diketahui pria tersebut berinisial AB. Kita serahkan langsung ke Kepolisian untuk diperiksa," ucap Ermansyah menjelaskan.
Baca juga : Belanda Kembalikan Keris Pangeran Diponegoro, Ini Kata Sejarawan
Tindakan tegas dan kesigapan Praka Rofik itu pun diapresiasi oleh Komandan Korem 061/Suryakencana, Brigjend Ahmad Fauzi. Menurut Danrem, tindakan prajuritnya sudah sangat tepat dalam menjalankan tugasnya.
Artinya, prajurit TNI terbukti melakukan tugasnya dengan baik dalam menjaga dan melindungi kepala Negara yang memang seharusnya mendapat pengamanan maksimal.