TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta Pemerintah DKI menunda uji coba pembukaan sekolah untuk tingkat SD dan SMP pada Rabu, 7 April 2021. Anggota KPAI Jasra Putra menyarankan uji coba sekolah tatap muka lebih baik di jenjang kelas yang lebih tinggi seperti SMA/SMK dengan kapasitas maksimal 50 persen di setiap rombongan belajar.
"Harapan kami dibuka untuk SMA/SMK dulu. Pertimbangan ini dalam rangka kehati-hatian kita terhadap kebijakan PTM," kata Jasra melalui pesan singkat, Senin, 5 April 2021.
Ia menuturkan jumlah siswa di Ibu Kota sangat banyak. Dalam memutuskan menguji coba sekolah tatap muka tingkat SD dan SMP selama pandemi harus dipertimbangkan banyak hal. Sebab, pemerintah akan sulit memastikan siswa SD dan SMP mematuhi protokol kesehatan dengan ketat.
Pemerintah harus memastikan kesiapan pelaksanaan protokol kesehatan dengan ketat. Namun, jika pemerintah memaksakan membuka juga SD dan SMP maka harus dipersiapkan dengan matang. "Karena saat ini penularan Covid-19 di Jakarta masih tinggi," ujarnya.
Pemerintah juga diharapkan mengatur rombongan belajar untuk pembelajaran tatap muka paling banyak dua kali dalam sepekan. "Yang diajarkan saat iji coba juga hanya mata pelajaran yang sulit dan memang butuh PTM."
Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengatakan pemerintah siap menguji coba tahap pertama pembukaan pembelajaran tatap muka terbatas di 96 sekolah di Ibu Kota. "Dari SD sampai SMA akan kami uji cobakan di seluruh wilayah Jakarta," kata Riza di Balai Kota DKI, Rabu, 31 Maret 2021.
Sekolah yang diuji coba berasal dari sekolah negeri hingga swasta. Melalui uji coba itu nantinya Pemerintah DKI akan mengkaji kemungkinan pembukaan sekolah tatap muka pada tahun ajaran baru 2021/2022.
"Mudah mudahan kalau ini berhasil, nanti kami akan pertimbangkan apakah di tahun ajaran dimungkinkan tatap muka secara langsung atau secara campuran seperti yang diuji cobakan, atau cara lain," kata Wagub DKI.
Baca juga: Epidemiolog Sarankan Pembukaan Sekolah di Jakarta Saat Positivity Rate 5 Persen
Dalam uji coba pembukaan sekolah tatap muka ini, Pemerintah DKI masih membatasi jam pelajaran hingga kapasistas di setiap rombongan belajar. Proses belajar tatap muka ini pun akan dipastikan sesuai protokol kesehatan. "Kami akan mulai selama dua bulan ke depan (belajar tatap muka). Nanti kami akan lihat (evaluasi prosesnya)."