TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Gubernur atau Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membeberkan sejumlah masalah proses vaksinasi Covid-19 yang belum mencapai target.
Dia berujar, kedatangan vaksin dari pemerintah pusat memerlukan waktu.
"Memang masalah kita di awal datangnya vaksin ini kan perlu waktu bertahap," kata Wagub DKI Riza Patria di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 5 A1.
Tak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta juga membutuhkan waktu untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang bakal menjalankan vaksinasi Covid-19. Kemudian pendataan calon penerima vaksin juga sempat bermasalah.
Pendataan ini dilakukan oleh Kementerian Kesehatan menggunakan sistem online.
Baca juga : Metro Terupdate: Poster Demo HMI MPO, Kata Guru Ikuti Vaksinasi Covid-19 di Pulomas
"Waktu itu kan seharusnya melalui sistem online, tapi itu kan belum bisa maksimal, sehingga sekarang sebagian (data dihimpun) secara manual," ujar dia.
Pemerintah DKI menargetkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan kedua akan menjangkau 3.000.689 orang. Jumlah itu menyasar 112.301 tenaga kesehatan, 911.631 lanjut usia atau lansia, dan 1.976.757 pelayan publik.
Namun, baru 1.833.698 warga Ibu Kota yang divaksin dosis pertama dan kedua.
Untuk pemberian dosis pertama baru diterima oleh 1.339.471 orang atau 44,6 persen dari target vaksinasi Covid19. Rinciannya adalah 121.845 tenaga kesehatan (108,5 persen), 487.262 lansia (53,4 persen), dan 730.364 pelayan publik (36,9 persen).
Sementara vaksin dosis kedua telah disalurkan kepada 494.227 orang atau 16,5 persen dari target. Angka ini terdiri dari 105.485 tenaga kesehatan (93,9 persen), 83.140 lansia (9,1 persen), dan 305.602 pelayan publik (15,5 persen).
"Jadi untuk mencapai 3 juta pasti kita akan lampaui, tapi memang perlu waktu, karena kan prosesnya bertahap," Riza menjelaskan soal vaksinasi Covid-19 di DKI.
LANI DIANA