TEMPO.CO, Jakarta - Murid Jakarta yang mengikuti uji coba belajar tatap muka hanya perlu datang ke sekolah satu hari. Kepala Sekolah SDN Gandaria Utara 11 Pagi Reti Roswati mengatakan, waktu sekolah tatap muka berlangsung pada Senin, Rabu, dan Jumat.
"Selasa dan Kamis pembelajaran jarak jauh," kata dia saat ditemui di sekolahnya, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 7 April 2021.
Baca: Begini Situasi Uji Coba Sekolah Tatap Muka di SDN Gandaria Utara 11 Pagi
Menurut Reti, anak yang diizinkan mengikuti sekolah tatap muka hanya untuk kelas 4-6 SD. Kelas 4 mendapatkan giliran datang ke sekolah setiap Senin. Sedangkan kelas 5 Rabu dan kelas 6 Jumat.
Dalam satu hari itu, tidak semua anak belajar di waktu yang sama. Reti mengatakan, pihaknya membagi waktu belajar menjadi dua shift mengingat total murid sekelas mencapai 30 orang.
Misalnya, murid kelas 5 SDN Gandaria Utara 11 Pagi sebanyak 31 orang. Dari jumlah itu, 16 anak ikut sekolah tatap muka shift pertama dan 15 orang shift kedua. "Yang belajar hanya 50 persen satu kelas selama tatap muka ini."
Dia menyampaikan ada dua orangtua yang tak mengizinkan anaknya menghadiri sekolah tatap muka. Untuk itu, kata dia, anak yang tidak ikut sekolah tatap muka atau sakit tetap menjalani pembelajaran jarak jauh.
Waktu pembelajaran jarak jauh juga sama-sama dua jam. Guru akan berpaling ke Zoom Meeting setelah sekolah tatap muka usai. "Maksimal tiga jam," ujar Reti.
Pemerintah DKI Jakarta memulai uji coba terbatas pembelajaran tatap muka di 85 sekolah mulai hari ini. Uji coba sekolah tatap muka berlaku di seluruh wilayah Ibu Kota mulai dari jenjang SD hingga SMA pada 7-29 April 2021.