TEMPO.CO, Jakarta - Janji Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI merampungkan jalur sepeda permanen di ruas Jalan Jenderal Sudirman hingga MH Thamrini pada akhir Maret 2021 tak bisa ditepati. Pembangunan itu molor dari rencana karena ada pemindahan lajur Transjakarta.
"Itu lajur (TransJakarta) akan digeser lebih ke timur, sehingga satu lajur yang ada di sisi timur akan masuk ke lajur sisi barat, sehingga akan ada konsistensi lajur," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta, Rabu, 7 April 2021.
Ia mencontohkan pemindahan lajur Transjakarta di kawasan Dukuh Atas yang sejatinya akan digunakan untuk jalur sepeda.
Dia berujar, dengan digesernya lajur Transjakarta, maka akan ada tiga lajur lalu lintas untuk kendaraan bermotor dan satu jalur sepeda permanen bisa dibangun tanpa kendala.
Baca juga: Dinas Bina Marga Siapkan Jalur Sepeda di Flyover Tapal Kuda Lenteng Agung
"Kemudian (hambatan) termasuk di dalamnya pembangunan di Taman Semanggi. Ini juga perlu masukan secara komprehensif dari seluruh elemen," kata dia.
Syafrin mengatakan Dishub DKI saat ini sedang melakukan percepatan agar jalur permanen itu bisa segera rampung.
Jalur sepeda permanen itu akan dipasang pembatas berupa planter box. Menurut Syafrin dari target 4.454 pembatas yang akan dipasang, baru terealisasi sebanyak 505 planter box saja atau cuma 11,3 persen.
Pemprov DKI berencana membangun 11,2 kilometer jalur sepeda permanen di sepanjang Sudirman hingga Thamrin. Jalur sepeda ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas rak sepeda sebagai rest area bagi para pesepeda.