TEMPO.CO, Jakarta- Wakil Gubernur DKI jakarta Ahmad Riza Patria mengakui partisipasi orang tua dalam mengizinkan anaknya untuk ikut sekolah tatap muka masih rendah. Menurut Riza, tingkat partisipasi itu akan meningkat seiring dengan berjalannya uji coba pembelajaran tatap muka selama 2 bulan ke depan.
"Kami yakin orang tua akan semakin memahami, mengerti, bahwa pembelajaran tidak semuanya dilakukan secara online," kata Riza di Balai Kota pada Kamis, 8 April 2021. Riza menyebut pembelajaran tatap muka jauh lebih baik, khususnya untuk materi yang membutuhkan diskusi, interaksi, dan praktek.
Meski begitu, Riza Patria memahami bahwa ada kekhawatiran pada orang tua untuk mengizinkan anaknya belajar secara tatap muka. Hal tersebut, kata dia, merupakan sesuatu yang wajar.
Riza memastikan Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta, melalui Dinas Pendidikan, akan terus berupaya mengoptimalkan pembelajaran tatap muka secara terbatas itu.
Baca juga: Wagub DKI Wanti- wanti Siswa Tak Nongkrong Pulang Sekolah Tatap Muka
"Dengan sebaik-baiknya (untuk) menimbulkan kepercayaan publik khususnya para orang tua," tutur dia. Salah satu caranya, lanjut Riza, adalah mengampanyekan pembelajaran tatap muka dan menjelaskan kepada orang tua bahwa tahapannya dilakukan dengan baik.
Uji coba pembelajaran tatap muka itu dilakukan di 85 sekolah dari tingkat SD hingga SMA mulai kemarin, Rabu, 7 April 2021. Humas Dinas Pendidikan DKI Taga Radja Gah sebelumnya mengatakan dari 100 sekolah nominasi, uji coba terseleksi menjadi 85 sekolah. "Ada 14 sekolah yang tidak memenuhi syarat dan satu sekolah mengundurkan diri," kata Taga saat dihubungi, Selasa, 6 April 2021.
Sebelum melakukan uji coba pembukaan sekolah ini, kata Taga, Disdik DKI telah melakukan pelatihan selama dua pekan yang berakhir Senin, 5 April 2021. Selama pelatihan ini, kata dia, 14 sekolah tidak mengikuti secara utuh dan belum bisa menyerahkan modul yang lengkap untuk memulai uji coba ini.
Sekolah tatap muka ini dilakukan oleh satuan pendidikan yang telah mempunyai komitmen menerapkan protokol kesehatan. Hal itu terlihat dari pelatihan kepada para guru dan tenaga pendidik yang dilakukan selama dua pekan kemarin.
ADAM PRIREZA | IMAM HAMDI