TEMPO.CO, Bogor – Bendung Katulampa pada sore tadi tinggi muka airnya tembus di angka 160 sentimeter atau siaga 2.
Koordinator Sub Penjagaan Bendung Katulampa, Andi Sudirman, mengatakan pintu air katulampa naik ke siaga 2 itu terjadi secara cepat.
Sebab, menurut Andi, pada pukul 15.30 titik air yang tadinya normal 10 senti tetiba langsung naik ke 140 dan mentok hingga 160 sentimeter. “Itu tadi hujan di hulu secara merata, naiknya cepet,” kata Andi kepada TEMPO, Ahad 11 April 2021.
Andi mengatakan hingga pukul 16.00 TMA Bendung Katulampa bertahan di siaga II, bahkan Andi menyebut kurang lebih satu jam berlangsung Bendung Katulampa bertahan pada angka 160 sentimeter. Kemudian dari pukul 16.00 hingga 17.00 perlahan air mulai surut pada kondisi 140 hingga 120 sentimeter, dengan meredanya hujan di kawasan hulu.
Lalu, pada pukul 17.30 hingga pukul 18.30 ini, Andi menyebut TMA normal di siaga IV. “Tadi 90, mungkin sekarang 80 sentimeter karena hujan reda,” ucap Andi menjelaskan.
Selain datang dan naik secara tiba-tiba serta cepat menggenangi pintu Katulampa, Andi mengatakan warna air pun terlihat coklat pekat hampir kehitaman.
Namun, hingga berita ini diturunkan Andi mengatakan belum menerima laporan dari lapangan apakah adanya kejadian longsor di wilayah hulu sehingga menyebabkan warna air Sungai Ciliwung jadi pekat.
Baca juga : Bendung Katulampa Siaga 3 Sore Ini, Air Sampai di Jakarta dalam 6-9 Jam
“Sejauh ini belum kita cek ke lapangan dan belum juga ada laporan apakah ada longsor atau tidak. Yang pasti hujan di hulu sangat deras dan merata,” kata Andi.
Untuk memastikan tidak ada bencana yang berkelanjutan, Andi meminta kepada yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung dari Kota Bogor hingga Depok atau wilayah hilir yang lainnya untuk tetap waspada dan siaga.
Untuk hilir Sungai Ciliwung yakni DKI Jakarta, Andi mengatakan untuk waspada bencana banjir. Sebab, menurut Andi, hingga petang hari hujan di sekitar Puncak Bogor, Cisarua masih bertahan. “Tapi mudah-mudahan debitnya terus turun, waspada dan siaga saja,” demikian Andi terkait kondisi terkini Bendung Katulampa.
M.A MURTADHO