Jakarta - PT KAI Commuter menyatakan jalur KRL antara Stasiun Kebayoran - Stasiun Pondok Ranji kembali bisa dilalui pada Ahad sore, 11 April 2021.
1. KRL Rute Tanah Abang-Sudimara Normal Lagi Usai Pohon Tumbang Dievakuasi
Sebelumnya KRL di jalur tersebut disetop sementara karena terhalang pohon tumbang.
"Kedua jalur rel dapat sepenuhnya melayani perjalanan KRL mulai pukul 18:15 WIB. Meskipun demikian, saat ini KAI Commuter masih dalam proses mengurai antrean kereta yang sebelumnya terjadi," kata juru bicara PT KAI Commuter Sylviane Purba melalui keterangan tertulisnya, Ahad malam, 11 April 2021.
Ia menuturkan petugas telah menyelesaikan evakuasi, pembersihan jalur rel dan kabel listrik aliran atas dari batang pohon yang tumbang. Selain itu, perbaikan prasarana perkeretaapian di lokasi juga telah selesai.
Para pengguna yang sebelumnya masih berada di dalam KRL KA 2074 juga telah dievakuasi dengan KRL KA 2081.
Sebelumnya rangkaian KA 2074 terkena bagian pohon tumbang hingga salah satu pantografnya patah.
Sylviane mengajak para pengguna juga diajak untuk selalu mengutamakan kesehatan dan keselamatan dengan selalu mengikuti arahan dari petugas, tidak memaksakan diri untuk naik ke kereta yang telah terisi sesuai aturan. "Serta tetap mengikuti protokol kesehatan 3M selama berada di stasiun maupun di dalam KRL."
2. Yayasan Harapan Kita Sebut Tak Pernah Minta Anggaran Negara Buat Kelola TMII
Sekretaris Yayasan Harapan Kita, Tria Sasangka Putra, mengatakan selama ini pihaknya tak pernah meminta anggaran dari negara untuk pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah alias TMII.
Menurut dia, seluruh kebutuhan pengelolaan dibiayai secara mandiri oleh YHK. “Untuk mengurus SDM, melaksanakan operasi manajemen, pemeliharaan, melanjutkan pembangunan, dan dengan pendanaan dibiayai langsung oleh YHK. Tanpa bantuan anggaran dari pemerintah,” tutur dia dalam konferensi pers secara daring pada Ahad, 11 April 2021.
Tria menjelaskan, segala kebutuhan dalam bentuk anggaran pembangunan fasilitas baru, pengelolaan, perbaikan, perawatan, dan pelestarian TMII langsung menjadi negara dan bukan milik YHK.
Hal itu dikarenakan pengelolaan selalu dilakukan secara mandiri, termasuk pembiayaan kepada Badan Pengelola TMII. “YHK selalu memberikan bantuan kepada TMII, termasuk membiayai secara mandiri peningkatan dan pengembangan TMII sesuai amanah dari Keppres Nomor 51 Tahun 1977,” ucap Tria.
Sejak awal, kata Tria, mendiang Presiden Soeharto, dan istrinya, Tien Soeharto, sebagai penggagas TMII tidak berniat untuk melakukan swakelola TMII.
Hal itu dapat dilihat pada rentang waktu sejak pembangunan tahun 1972 hingga peresmian pada tahun 1975 TMII langsung dipersembahkan dan diserahkan oleh YHK kepada negara. Pihaknya hanya menerima penugasan dari negara untuk mengelola TMII.
Selain ihwal respons pengelola TMII tersebut, berita KRL rute Tanah Abang-Sudimara normal kembali menjadi terupdate di kanal Metro.
IMAM HAMDI | ADAM PRIREZA
Baca juga : TMII Bantah Tak Pernah Setor Penghasilan ke Negara