TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pedagang kembang musiman di TPU Karet Bivak memperoleh peningkatan pendapatan selama masa ziarah kubur sebelum Ramadan tahun ini. Seorang pedagang kembang musiman bernama Siti Maryam, 21 tahun, meraup penghasilan hingga Rp1 juta hingga Rp 3 juta per hari dari hasil menjual kembang.
"Saya sudah berjualan sejak dua pekan lalu. Penghasilan tahun ini meningkat jauh dibandingkan tahun lalu," kata warga Petamburan, Jakarta Pusat itu saat ditemui di TPU Karet Bivak, Ahad, 11 April 2021.
Siti Maryam mengatakan peziarah tahun ini juga jauh lebih banyak ketimbang tahun kemarin. Tahun kemarin, pengelola menutup area TPU Karet Bivak untuk mencegah kerumunan yang berisiko meningkatkan penyebaran Covid-19. "Tapi masih tetap ada warga yang berziarah."
Tahun lalu, Siti hanya menghabiskan tiga kantong kembang, namun sekarang bisa menghabiskan lebih dari tujuh kantong per hari. Satu kantong kembang bisa dipecah menjadi 150 kantong plastik bunga tabur pemakaman.
Setiap satu kantong kresek bunga tabur dijual Rp 10 ribu. Siti menjual kembang di dalam area pemakaman. "Kalau beli dua kantong jadi Rp 15 ribu," ujarnya.
Siti mengatakan sudah lebih dari tiga tahun menjadi penjual bunga musiman. Para penjual bunga musiman membuka lapak dua pekan sebelum Ramadan dan pada hari pertama Idul Fitri hingga sepekan ke depan. "Karena itu momen ziarah. Penjual kembangnya bisa sampai puluhan orang dalam satu lokasi."
Penjual kembang lain di TPU Karet Bivak, Windi Asih, 35 tahun, mengatakan penjualan kembangnya tidak selaris dua tahun lalu sebelum pandemi. Tahun ini, kata dia, keuntungan yang dibawa pulang hanya berkisar Rp 300-500 ribu per hari. "Sebelum pandemi bisa sampai Rp 1 juta per hari."
Namun, ia bersyukur tahun ini TPU Karet Bivak dibuka kembali untuk ziarah Ramadan, sehingga bisa membantu mencari uang untuk keluarganya. "Tahun kemarin saya tidak berjualan."
Baca juga: Cara Unik Petugas Pemakaman TPU Karet Bivak Rayakan HUT RI ke-75