TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Pendidikan dan Guru menyarankan Gubernur DKI Anies Baswedan membentuk satuan tugas khusus untuk mengawasi uji coba pembelajaran tatap muka. Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di DKI Jakarta dilaksanakan sejak pekan lalu.
Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim mengatakan Satgas PTM perlu dibentuk untuk mengawasi kegiatan siswa begitu keluar dari sekolah.
"Satgas ini bertujuan untuk mencegah kerumunan atau kumpul-kumpul siswa selepas sekolah," kata Satriwan saat dihubungi, Rabu, 14 April 2021.
Tak hanya kepada Anies Baswedan, P2G juga menyarankan pemerintah dari tingkat nasional, provinsi hingga kotal/kabupaten untuk membentuk Satgas PTM. Sejumlah wilayah di Jawa Tengah sudah membuat Satgas PTM untuk mengawasi penerapan sekolah tatap muka.
Satgas PTM bisa dibentuk dari unsur kepolisian, satuan polisi pamong praja, Dinas Pendidikan, dan Dinas Perhubungan. Menurut dia, Dinas Perhubungan perlu dilibatkan untuk mengawasi siswa saat berangkat dan pulang sekolah naik kendaraan umum.
"Karena di kendaraan umum mereka sulit menerapkan protokol kesehatan 3M," ujarnya. Protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
P2G melihat pelanggaran protokol kesehatan menjaga jarak ditemukan di bus antar jemput yang disediakan Pemerintah DKI. Di dalam bus sekolah itu, siswa masih banyak yang ngobrol dan berdekatan.
"Kami apresiasi langkah DKI menyediakan bus untuk mencegah kerumunan siswa. Tapi penerapan prokes di dalamnya harus diperhatikan karena kami temukan masih banyak siswa yang ngobrol satu sama lain."
Baca juga: Sepekan Pembelajaran Tatap Muka di 85 Sekolah Jakarta, P2G: Belum Ada Laporan