TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, kontur tanah di sejumlah wilayah Ibu Kota rendah, sehingga kerap banjir. Salah satunya adalah kontur tanah rendah di Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
Menurut dia, salah satu penyebab rendahnya tanah di Cipinang Melayu lantaran pengerukan tanah. Tanah ini, dia melanjutkan, kemudian dipakai untuk pembangunan Gelora Bung Karno (GBK).
"Zaman dulu waktu kita bangun GBK dulu diuruk, uruknya dari mana, dari tempat-tempat Kalibata dan sebagainya, sehingga menjadi kubangan," kata dia di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 15 April 2021.
Riza berujar kubangan di Cipinang Melayu diokupasi warga untuk mendirikan permukiman. Sebab, warga kesulitan mencari lahan hunian di Jakarta. Banjir lalu menerjang kawasan bekas kubangan yang kini berdiri rumah-rumah warga.
"Kalau hujan, ya banjir lah, namanya kubangan," ucap politikus Partai Gerindra itu.
Dia menyampaikan telah meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk mencari solusi terbaik sehubungan dengan tanah rendah akibat kerukan tersebut.
Salah satu solusi yang direncakan pemerintah DKI adalah membangun rumah susun panggung. Konsep rumah susun ini dibangun bertingkat dengan ruang kosong di sisi terbawah.
Ruang ini, menurut Riza, bisa menjadi tempat bermain anak atau aktivitas lainnya. Fungsinya berbubah menjadi tempat penampungan air ketika banjir datang.
Baca juga: Kerap Banjir, Cipinang Melayu Bakal Dibangun Rumah Susun Panggung