TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan tiga usulan soal perubahan iklim dalam dialog antara pimpinan C40 Cities dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dialog yang diikuti oleh para pemimpin kota-kota di dunia itu mengambil tema tentang perubahan iklim.
Kepada Sekjen PBB Antonio Guterres, Anies mengusulkan PBB dapat mendorong negara untuk mengakui aksi perubahan iklim yang dilakukan di tingkat kota.
"PBB dapat mendorong negara-negara untuk mengakui pencapaian aksi iklim yang dilakukan pada tingkat kota dan itu perlu dihitung sebagai bagian dari National Determined Contribution (NDC) dari aksi iklim," kata Anies dalam unggahan video di akun Youtube-nya, Sabtu, 17 April 2021.
Usulan kedua Anies adalah PBB dapat mendorong terciptanya integrasi aksi ataupun kebijakan secara vertikal dan horizontal.
Usulan ketiga, PBB mendukung negara-negara untuk mengembangkan arsitektur dan struktur pendanaan yang komprehensif menjelang Konferensi Perubahan Iklim PBB 2021 atau disebut COP26.
"Untuk menerjemahkan manfaat yang diperoleh oleh pemerintah nasional pada forum global untuk dieksekusi pada level lokal," tambahnya.
Anies menyadari pemerintah kota memiliki tugas untuk mewujudkan lingkungan tempat tinggal yang layak huni. Salah satu caranya dengan mengatasi dampak perubahan iklim, seperti mengurangi emisi karbon yang dihasilkan kota.
Menurut dia, kota-kota di dunia telah berani berkomitmen dan mengalokasikan sumber daya demi menjalankan aksi iklim di bidang transportasi, tata bangunan, hingga mempromosikan energi bersih.
Langkah ini juga yang dilakukan pemerintah DKI Jakarta dengan bertransformasi dari pembangunan berbasis mobil menjadi pembangunan berbasis transit.
"Jakarta memimpin dalam aksi transportasi dan mobilitas yang berkelanjutan dan kami ingin melanjutkan lebih jauh," ujar Anies Baswedan.
Baca juga: DKI Kelebihan Bayar Proyek Rp 7 Miliar, FITRA Kritik TGUPP Anies Baswedan