TEMPO.CO, Bogor – Warga Cikidang, Sukabumi belum mengetahui jika kawasan perkebunan sawit di wilayah mereka akan dijadikan Bukit Algoritma. Deden Sunandar, seorang warga Taman Sari mengatakan yang diketahui mereka adalah lokasi tersebut akan dijadikan kawasan ekonomi khusus atau KEK.
"Kalau industri teknologi 4.0, baru dengar saya. Kalau iya ada dan dibangun tentu akan jadi kebanggaan bagi kami yang tinggal di kampung," kata pria 34 tahun itu.
Deden mengatakan, desas desus wilayahnya akan dijadikan kawasan ekonomi khusus memang sudah terdengar sejak tiga tahun terakhir ini. Namun, warga tidak mengetahui lagi kelanjutannya.
Menurut Deden, kawasan perkebunan sawit itu kini memang jadi wilayah favorit warga untuk menghabiskan waktu menikmati pemandangan. "Terutama saat puasa ini, banyak yang ngabuburit ke sini karena pemandangannya yang indah," kata dia.
Lahan seluas 888 hektare itu rencananya bakal dibangun proyek bernama Bukit Algoritma oleh PT Kiniku Bintang Raya yang dipimpin politikus PDIP Budiman Sudjatmiko. Lahan senilai sekitar Rp 18 triliun itu mencakup tiga desa di Kecamatan Cikidang yakni Cicareuh, Pangkalan, dan Taman Sari. Lalu satu desa di Kecamatan Cibadak yaitu Desa Neglasari.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG menyebut kawasan yang akan dibangun Bukit Algoritma itu merupakan wilayah rawan gempa karena diapit Sesar Citarik dan Sesar Cimandiri. “Tapi kami akan bangun dengan tekhnologi tahan gempa, mengadopsi dari tekhnologi Jepang,” kata Budiman.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko Beberkan 3 Tahap Pembangunan Bukit Algoritma
M.A MURTADHO