TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Bogor Ade Yasin mengaku rela kehilangan area persawahan demi mengurangi potensi banjir di DKI Jakarta dengan membangun sejumlah waduk di wilayahnya.
"Meskipun harus mengorbankan beberapa lahan sawah, seperti di Cibeet dan Cijurey, tapi untuk kepentingan bersama, maka harus ada yang dikorbankan sawahnya meski memiliki potensi bagus," kata Ade Yasin di Cibinong, Bogor, Ahad, 26 April 2021.
Menurut Ade Yasin, ini adalah komitmen Pemerintah Kabupaten Bogor untuk menangani banjir di wilayah sekitarnya. Ia mengatakan selama ini wilayahnya kerap disalahkan saat musim hujan yang kemudian menyebabkan banjir di kawasan hilir seperti DKI Jakarta.
Ade Yasin mengatakan, saat ini ada beberapa waduk yang tengah dibangun di Kabupaten Bogor, yaitu Waduk Sukamahi dan Cipayung di Megamendung, Waduk Cibeet di Kecamatan Cariu, Waduk Cijurey di Kecamatan Tanjungsari, dan Waduk Narogong di Kecamatan Citeureup.
Ia mengatakan waduk itu akan efektif sebagai penampung air di kala hujan dan menjadi sumber air untuk persawahan di sekitarnya saat kemarau.
Ade mengaku jengah selama ini Kabupaten Bogor selalu disebut sebagai biang keladi banjir. Oleh karena itu ia selalu berupaya melakukan konservasi di Daerah Aliran Sungai.
"Kabupaten Bogor memiliki sembilan aliran sungai. Cisadane dan Ciliwung itu langsung mengalir ke Jakarta. Ada juga yang lintasan seperti Sungai Cileungsi, Cikeas, Cidurian, Ciaruten, Cibeet. Ini juga sering dituding jadi biang banjir. Makanya ayo sama-sama kita perbaiki kawasan hulu. Jangan kami terus disalahkan," katanya.
Baca juga: Kerugian Akibat Bencana Alam di Kabupaten Bogor pada 2020 Capai Rp 1,4 Triliun