TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar
Ujang Komarudin melihat kerja sama pangan antara DKI dengan sejumlah daerah di Pulai Jawa, merupakan bagian dari strategi Gubernur Anies Baswedan untuk menuju Pemilihan Presiden 2024.
"Semua politisi paham tentang itu," kata Ujang melalui pesan singkat, Rabu, 21 April 2021. Anies dalam beberapa hari terakhir mengunjungi sejumlah wilayah seperti Cilacap, Jawa Tengah, dan Ngawi, Jawa Timur, perihal kerja sama ketersediaan pangan dengan petani.
Menurut Ujang, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memang harus mencari peluang jika ingin maju menjadi calon presiden. Apalagi nama Anies selalu berada di setiap survei sebagai kandidat potensial calon presiden pada Pilpres 2024.
"Jika Anies ingin maju di 2024, maka harus ada yang dijual, barangnya harus laku jual termasuk kinerjanya. Kerja sama pangan itu salah satu usaha untuk menjual produk kinerja pada rakyat," ucapnya.
Ujang berujar bahwa yang dilakukan Anies bukanlah hal yang aneh. Sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies perlu dukungan dari masyarakat dan daerah lain. Jadi dalam kesempatan kerja sama itu merupakan hal yang wajar jika Anies melipir-melipir ke daerah lain. "Itu salah satu caranya."
Menurut Ujang, dalam politik yang dilakukan Anies Baswedan sah-sah saja. Langkah Anies, kata dia, juga dilakukan oleh tokoh-tokoh politik lainnya. Seperti Bekas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang sekarang menjadi Menteri Sosial. Menurut dia, Risma juga mencari panggung politik selama menjadi menteri dengan mengunjungi banyak wilayah, meski dalam kapasitas kerjanya. Saat awal menjabat menteri, Risma pun banyak blusukan di DKI Jakarta. "Jadi dalam politik semua itu masih sah-sah saja. Risma juga melakukan itu."
Baca juga: Blak-blakan Juragan Beras Billy Haryanto Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024
IMAM HAMDI