TEMPO.CO, Tangerang- Ihwal beberapa penumpang terbang dari India dalam karantina, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I Kelas Utama - Soekarno-Hatta Moh. Alwi mengatakan penerbitan PAS bandara terhadap protokoler telah dilakukan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku.
"Dan akan dilakukan pengaturan, penguatan pengawasan dan pengendalian," ujarnya Kamis 28 April 2021.
Langkah penertiban pengguna kartu PAS Bandara ini dilakukan guna menyikapi lolosnya 8 penumpang dari India dari karantina karena bantuan oknum petugas yang memiliki PAS Bandara Soekarno-Hatta.
Dengan kartu itu, oknum tersebut bebas keluar masuk area bandara hingga area terbatas.
"Menyikapi kejadian akhir-akhir ini kami akan melakukan evaluasi terhadap keberadaan protokoler baik dari sisi jumlah dan kepentingan sesuai dengan tingkat penilaian risiko keamanan di Bandara Soekarno-Hatta," ujar Moh. Alwi.
Senior Manager Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta M. Holik Muardi menuturkan berbagai instansi dan perusahaan memiliki protokoler yang bertugas untuk mendampingi seseorang ketika ingin terbang atau saat mendarat namun harus sesuai dengan area yang tertera pada PAS bandara.
"Saat ini jumlah protokoler harus disesuaikan dalam rangka memperkuat aspek keamanan," ujar Holik.
AP II selaku pengelola Bandara Soekarno- Hatta, kata Holik, meminta agar seluruh pihak yang berkepentingan di bandara dapat menaati peraturan dan prosedur yang berlaku di bandara. "Kami juga berterima kasih kepada Polri atau terungkapnya kasus ini, dan akan mendukung penuh Polri dalam proses penyelidikan."
Ketua Satgas Udara Penanganan Covid-19 Bandara Soekarno-Hatta Kolonel PAS M.A Silaban (TNI AU) juga mendukung terkait kepentingan protokoler di bandara.
"Jumlah protokoler di Bandara Soekarno-Hatta terlalu banyak, harus ada pembenahan dan evaluasi protokoler mana saja yang memang benar-benar dibutuhkan di Bandara Soekarno-Hatta. Jangan lagi ada protokoler yang kemudian malah berbuat kriminal dan berdampak pada nama Bandara Soekarno-Hatta," ujar Silaban soal lolosnya 8 penumpang dari India tersebut.
JONIANSYAH HARDJONO
Baca juga : Kemenhub Akan Bantu Investigasi Mafia yang Loloskan Karantina Warga India