TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, Yogyakarta, Gus Miftah meresmikan Gereja Bethel Indonesia disingkat GBI Amanat Agung di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis, 29 April 2021.
Kedatangan Anies dan Gus Miftah disambut oleh Pendeta Muda (Pdm) Johan Sunarto sekitar pukul 14.56 WIB.
Johan mengatakan kedatangan Anies dan Gus Miftah untuk menyaksikan acara penandatanganan Deklarasi Kerukunan Umat Beragama RW 015 Penjaringan, Jakarta Utara, sekaligus meresmikan gedung GBI Amanat Agung.
"Ini bukti bahwa DKI Jakarta menjunjung tinggi keragaman dan kebersamaan antar-penduduknya. Pada hari ini juga, pemimpin DKI Jakarta, Pak Gubernur, di dalam bulan yang suci dan penuh berkah ini, hadir meresmikan gedung gereja GBI Amanat Agung," ujar Johan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa keunikan di Jakarta sebetulnya bukan terletak pada kebhinnekaan-nya. "Tapi yang unik dari kita adalah yang bhinneka tadi sanggup bersatu," kata Anies.
Anies mengatakan bahwa di Jakarta semua dapat hidup bersama, berdampingan dengan saling menghormati dan saling menghargai.
Kehidupan seperti itu, menurut Anies, adalah bukti masyarakat hidup dengan kebhinnekaan di Jakarta.
Anies mengatakan jumlah jamaat di GBI Amanat Agung memang tidak banyak, hanya 200 orang.
Namun Anies meminta gerakan kebaikan bisa dimulai dari jumlah yang sedikit tadi. Apabila itu dilakukan akan mampu menghasilkan dampak yang luar biasa besarnya.
"Jangan pernah menganggap enteng yang jumlahnya sedikit, karena yang sedikit itu bisa raksasa dampaknya," ujar Anies.
Sementara itu, Gus Miftah juga berceramah di atas mimbar GBI Amanat Agung setelah Anies Baswedan. Dalam ceramahnya, Gus Miftah menyampaikan soal hakikat persatuan dan kebhinnekaan. Peresmian dan penandatanganan Deklarasi Kerukunan Umat Beragama juga dihadiri sejumlah pejabat.
ANTARA
Baca juga : Proyek Kampung Susun Akuarium, Keta RT: Bulan Agustus Warga Sudah Bisa Masuk