TEMPO.CO, Jakarta - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono akhirnya tergerak dan melontarkan ide untuk menata kawasan kuliner kali lima yang ada dibelakang kantornya selama ini, yang sering disebut sebagai Kampus Pattimura.
Sentra kuliner kaki lima yang ada di Jalan Raden Patah Jakarta Selatan, selama ini tampak kumuh dan terlihat kurang nyaman bagi pengunjung.
Karena itulah, penataan kawasan kuliner kaki lima ini datang langsung dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. “Bapak Menteri PUPR ingin menyediakan tempat makan higienis bagi para karyawan Kementerian PUPR,” ujar Diana Kusumastuti, Direktur Jenderal Cipta Karya seperti dikutip Tempo dari laman Kementerian PUPR, Senin 3 Mei 2021.
Kementerian PUPR akan menata para PKL sehingga lebih higienis, kuliner yang mereka sajikan akan mengedepankan kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan kemudahan baik bagi para pedagang maupun pembelinya.
Desain penataan kawasan kuliner Kampus Pattimura ini merupakan hasil pemenang sayembara Gagasan Desain PKL Higienis pada tahun 2019 dikalangan PNS Muda Kementerian PUPR. Sayembara jadi langkah awal dalam rangka menentukan konsep gagasan untuk diterapkan di lokasi.
Pekerjaan proyek ini digarap oleh kontraktor PT Ganiko Adiperkasa, konsultan supervisi PT Sava Bintang Padang dan konsultan perencana tenaga ahli individual dengan anggaran sebesar Rp 22,2 miliar.
Penataan ini akan dibangun di atas prasarana jalan, agar fungsi jalur pejalan kaki tetap dipergunakan sesuai fungsinya. Adapun lingkup pekerjaannya meliputi persiapan, buat fondasi bore pile, pekerjaan struktur bawah dan struktur atas, pekerjaan arsitektur, mekanikal, elektrikal, plumbing
Luas penataan ini sekitar 1.652,57 m3, dibagi jadi tiga kawasan. Pertama, kawasan utara dimulai dari Gerbang Bina Marga sampai Gerbang Raden Patah, panjangnya 126 meter dengan luas 717,01 m2, lalu jembatan sepanjang 46 meter seluas 92,97 m2 dan kawasan selatan dimulai dari Gerbang Raden Patah sampai Gerbang Sumber Daya Air sepanjang 156 meter dengan luas 842,59 m2.
Pembangunan proyek ini sudah dimulai sejak 12 Oktober tahun lalu, targetnya selesai 8 Juni tahun ini. Hingga kini, progres fisik sudah mencapai 57,57 persen. Nantinya jika selesai, akan ada 69 pedagang yang mengisi unit-unit yang tersedia di PKL Higienis ini.
Harapannya, penataan kuliner kaki lima ini idak hanya mengedepankan estetika, kenyamanan dan kebersihan kawasan kuliner tapi juga dapat meningkatkan pendapatan para pelaku usaha, termasuk kategori usaha mikro kecil menengah UMKM.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION
Baca juga: Kiat Singapura Melestarikan Kuliner Kaki Lima yang Nyaris Punah