TEMPO.CO, Tangerang-Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Bandara Soekarno-Hatta mempersiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk menghadapi gelombang arus mudik Lebaran buruh migran. "Kami menambah jumlah personel dan fasilitas penunjang," ujar Kepala Imigrasi Soekarno-Hatta Romi Yudianto, Rabu 5 Mei 2021.
Dua lajur khusus telah disiapkan. Satu lajur khusus untuk pekerja migran di area Tempat Pemeriksaan Imigrasi Terminal 3 kedatangan Internasional. "Jalur khusus pekerja migran berkarpet biru, kami siapkan tiga counter yang terdiri dari enam lajur antrean." Skenario ini akan mengantisipasi panjangnya antrean pemeriksaan dokumen di gerai Imigrasi.
Lajur khusus lainnya adalah jalur prioritas kelompok rentan, fasilitas layanan satu atap khusus untuk kelompok rentan Covid-19. Seperti kelompok lanjut usia, ibu hamil dan anak-anak. "Jadi pekerja migran yang berusia lanjut, sedang hamil atau sakit akan diarahkan ke jalur prioritas ini."
Romi mengatakan jalur prioritas layanan satu atap ini disiapkan sebagai salah satu terobosan dalam menimalisir penularan virus Corona. Jalur prioritas kelompok rentan ini berada di jalur kedatangan Terminal 3 Internasional Bandara Soekarno-Hatta. Ada ruangan yang dilengkapi dengan puluhan kursi untuk duduk sambil menunggu proses pemeriksaan kesehatan oleh petugas KKP dan pemeriksaan paspor oleh petugas Imigrasi.
Di ruangan ini juga, penumpang yang diarahkan ke jalur prioritas menjalani pemeriksaan kesehatan seperti ukur suhu badan hingga proses rapid test. Setelah pemeriksaan kesehatan selesai, penumpang berjalan ke gerai Imigrasi yang ada dalam ruangan itu.
Imigrasi menambah personel layanan dari 25 menjadi 35 orang. Untuk fasilitas, counter Imigrasi ditambah dari 10 menjadi 5 unit.
Arus mudik Lebaran buruh migran di Bandara Soekarno-Hatta sudah mulai terlihat seiring dengan meningkatnya jumlah kedatangan WNI dari luar negeri dalam beberapa hari terakhir ini.
Berdasarkan data lalu lintas Imigrasi 29 April-4 Mei 2021 jumlah kedatangan dan keberangkatan WNI mencapai 13.785 orang. Sebanyak 9.231 penumpang di antaranya datang dari negara Timur Tengah seperti Arab Saudi dan Malaysia.
Jumlah kedatangan buruh migran Indonesia diperkirakan terus meningkat dalam beberapa hari mendatang atau menjelang Lebaran.
Prosedur masuk buruh migran ini sama dengan alur kedatangan penumpang WNA dan WNI dari luar negeri. Mereka juga harus menjalani karantina selama lima hari.
Baca: Mudik Lebaran, Imigrasi Soekarno-Hatta Waspadai Gelombang KedatanganBuruh Migran