TEMPO.CO, Bekasi - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengimbau penduduk di wilayah aglomerasi Jabodetabek untuk menahan diri berkunjung ke daerahnya selama larangan mudik 2021. Imbauan ini disampaikan Rahmat demi mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di kotanya.
"Kota Bekasi sudah sangat berhasil dalam mengendalikan Covid-19," kata Wali Kota Bekasi kepada wartawan di posko check point Sumber Artha, Bekasi Barat, Senin, 10 Mei 2021.
Alasan Rahmat Effendi mengklaim keberhasilan Kota Bekasi adalah rasio kesembuhan pasien Covid-19 di wilayahnya sudah mencapai 98,15 persen. Angka ini terus meningkat setiap pekan.
Adapun kasus aktif, menurut dia, hanya tersisa 136 orang. Angka ini jauh menurun dibandingkan awal Januari lalu yang mencapai ribuan kasus Covid-19.
"Saya sebagai wali kota, mengimbau kepada warga untuk di sini saja dalam masa-masa lebaran ini. Khawatir kan kalau ke Depok, ke Bogor atau ke Jakarta atau Kabupaten Bekasi, terjadi penambahan atau gelombang," ujar Rahmat Effendi.
Meski mengimbau penduduk di wilayah aglomerasi tidak datang ke Bekasi, Rahmat menyatakan dia tidak bisa melarang mereka berkunjung ke Kota Bekasi. Rahmat hanya dapat mengimbau warganya tidak bepergian keluar selama masa larangan mudik.
Untuk mengantisipasi peningkatan pergerakan orang di wilayah aglomerasi, Wali Kota Bekasi mengatakan telah menyiapkan 12 titik penyekatan di perbatasan Bekasi dengan wilayah lain. "Aglomerasi ini sekarang kita coba tutup, kalau PSBB 32 titik, sekarang 12 titik," ucap Rahmat Effendi.
ADI WARSONO
Baca juga: Wakil Wali Kota Depok Soal Mudik di Wilayah Aglomerasi: Mending di Rumah Saja