Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat peningkatan
kasus Covid-19 pada dua pekan terakhir. Dinas mencatat, kasus aktif berjumlah 7.039 pada 3 Mei, kemudian meningkat menjadi 7.293 kasus aktif pada 18 Mei 2021.
Peningkatan kasus aktif dinilai masih bisa terjadi selama beberapa pekan ke depan karena libur Lebaran 2021. Meski begitu, tingkat keterisian tempat tidur diklaim masih terkendali.
Tingkat keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 saat ini 26 persen. "Sedangkan tingkat keterisian ICU, 34 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti melalui keterangan tertulis, Senin, 17 Mei 2021.
Dinas, ujar Widyastuti, sudah bersiap menghadapi lonjakan kasus Covid-19 dari klaster mudik libur Lebaran. Persiapan dibuat berdasarkan pengalaman dari momen libur panjang Natal dan Tahun Baru dan Lebaran di tahun sebelumnya. Apalagi diketahui banyak warga Jakarta yang tetap mudik atau berpergian meski dilarang.
Antisipasi dimulai dari mengidentifikasi dan mendata pelaku perjalanan lewat perangkat RT/RW. Termasuk memastikan melaksanakan karantina dan tes usap. Selain melakukan identifikasi,
Dinas Kesehatan DKI juga mempersiapkan fasilitas kesehatan apabila terjadi lonjakan kasus aktif.
Per 17 Mei 2021, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyiapkan 6.633 tempat tidur isolasi dan 1.007 fasilitas ICU. "Kapasitas tempat tidur isolasi dan
ICU masih di atas 50 persen."
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan tidak ada larangan warga masuk ke Jakarta. Namun, mereka yang kembali ke Ibu Kota harus melalui proses pemeriksaan yang ketat.
Ada dua langkah pengetatan pemantauan pelaku perjalanan yang masuk Jakarta untuk mencegah meningkatnya
kasus Covid-19. Pertama, pemeriksaan di tiap pintu masuk menuju Jakarta bahkan Jabodetabek. "Kendaraan pribadi yang masuk akan diperiksa secara acak,” ujar Anies.