Jakarta - Polda Metro Jaya memprediksi puncak arus balik pemudik ke Jakarta akan terjadi pada 21-22 Mei 2021. Sebanyak 1,5 juta warga Jakarta meninggalkan Ibu Kota sebelum larangan mudik diberlakukan.
Sampai Selasa kemarin, pemudik yang mengarah ke Jakarta dan menjalani tes swab antigen di pos penyekatan jumlahnya baru mencapai belasan ribu saja. Dalam dua hari, jumlah kendaraan yang sudah diperiksa itu sekitar 5.237 kendaraan baik sepeda motor, mobil maupun bus atau kendaraan umum.
"Pemudik yang dites sekitar 15.024 orang," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Rabu, 19 Mei 2021. Dari tes itu, sebanyak 84 orang terdeteksi terpapar Covid-19.
Mereka terjaring pengecekan swab antigen di pos penyekatan maupun pengecekan ke rumah-rumah para pemudik.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya bersama Panglima Kodam Jaya, Koarmada I dan Koopsau I menyatakan akan melaksanakan tes swab berlapis di masa arus balik mudik lebaran 2021. Tes swab akan dilakukan di pos-pos arus balik mudik yang tersebar di perbatasan, pelabuhan, hingga bandara.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran mengatakan upaya itu merupakan usaha memutus mata rantai Covid-19. Fadil mengatakan sebagian besar warga Jakarta mudik sebelum adanya Operasi Ketupat Jaya 2021 yang berlangsung sejak 6 hingga 17 Mei menggunakan jalur darat, laut dan udara.
"Kami akan laksanakan strategi swab berlapis mulai dari titik start," kata Fadil. Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan polda-polda dan kodam di wilayah yang menjadi titik awal banyaknya pemudik seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Polisi juga akan memperketat setiap pintu masuk pemudik di wilayah Jakarta. Seperti bandara, pelabuhan, hingga stasiun kereta api.
Baca: Pemudik Tak Punya Surat Bebas COVID-19? Polda: Datangi Polsek Terdekat