Jakarta - Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga menilai pemasangan lampu hias bernuansa bendera
Palestina di beberapa titik Ibu Kota tidak menambah estetika kota. Menurut dia, jika alasan pemasangan itu sebagai bentuk solidaritas, keputusan itu juga dianggap kurang tepat.
Nirwono mengatakan keputusan itu didasari sikap pribadi Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan, bukan sikap resmj Pemerintah DKI. "Tugas itu lebih tepat ditampilkan oleh pemerintah pusat," kata Nirwono kepada Tempo, Rabu, 19 Mei 2021.
Lebih tepat jika Anies berfokus pada penanganan persoalan kota DKI Jakarta dan tidak mencampuri urusan politik nasional sebagai sikap resmi Pemerintah DKI Jakarta.
Jika ingin menunjukkan solidaritasnya, Anies dianjurkan
untuk menunjukan sebagai tindakan sebagai pribadi, seperti menggalang dana bantuan atau membantu warga Palestina yang ada di Jakarta. "Tidak mengatasnamakan dan menggunakan fasilitas kota."
Pemerintah DKI Jakarta memasang warna bendera Palestina
di lampu sejumlah
Jembatan Penyeberangan Orang dan sarana umum di Ibu Kota. Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan Gubernur Anies Baswedan menginstruksikan pemasangan warna itu sebagai pesan solidaritas kepada bangsa Palestina.
"Juga untuk membangun kesadaran bagi publik tentang masalah yang sedang melanda bangsa Palestina,” kata Hari saat dikonfirmasi wartawan pada Selasa malam, 18 Mei 2021.
Selain
Palestina, hal serupa juga dilakukan saat insiden penembakan terjadi di Masjid di Selandia Baru, Maret 2019. Saat itu, lampu pada sejumlah JPO dinyalakan dengan nuansa bendera Selandia Baru.