TEMPO.CO, Bekasi - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, kasus Covid-19 di wilayahnya mengalami kenaikan usai libur panjang Lebaran 2021. Pemerintah berusaha mengidentifikasi penyebab kenaikan angka penularan Covid-19.
"Ya naik, sepuluh hari Lebaran ini ada kenaikan 2,12 persen," kata Rahmat Effendi di Bekasi, Senin, 24 Mei 2021.
Menurut Rahmat, pemerintah daerah sekarang sedang mengidentifikasi sumber kenaikan kasus tersebut. Apakah akibat mudik atau sebab lain. "Enggak mungkin dia enggak ke mana-mana. Pasti ada interaksi dari mana," kata Rahmat Effendi.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Bekasi, pemudik yang terpapar Covid-19 tercatat tujuh orang. Ini ditemukan dari hasil tes acak sebanyak 3.088 orang di 16 titik penyekatan selama 16-22 Mei 2021.
Dilansir dari situs corona.bekasikota.go.id, jumlah kasus Covid-19 di Kota Bekasi secara kumulatif telah mencapai 43.584, dengan kasus aktif 387 orang. Ada penambahan 215 kasus dalam sehari ini. Adapun kasus sembuh 42.645 dan pasien meninggal 552.
Peningkatan kasus ini berdampak pada bed ocupancy rasio (BOR) di rumah sakit yang dapat merawat pasien Covid-19. Data pekan lalu, rasio keterisian tempat tidur di seluruh rumah sakit baik swasta maupun milik pemerintah sekitar 15 persen.
Dengan kenaikan kasus Covid-19, tingkat BOR pun naik menjadi 20 persen. "Makanya kita tetap waspada," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezy Syukrawati.
ADI WARSONO
Baca juga: 3.088 Pemudik Dites Antigen di Kota Bekasi, Tujuh Orang Positif Covid-19