TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah kalangan menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempunyai peluang besar untuk menjadi calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024. Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai Anies mempunyai modal sosial dan politik yang cukup untuk diusung menjadi capres pada 2024.
"Modal sosial Anies dianggap representasi kelompok nonpemerintah yang dianggap paling layak untuk bertanding di 2024," kata Adi di Jakarta, Jumat 28 Mei 2021.
Modal politik Anies adalah karir yang mencolok selama menjadi Gubernur DKI. Bahkan Anies menjadi gubernur yang paling menjulang elektabilitasnya ketimbang kepala daerah lainnya. Keuntungan lainnya adalah Anies dianggap berseberangan dengan pemerintah.
Hingga hari ini, Adi menilai belum ada tokoh yang dari luar pemerintahan yang diproyeksikan sepadan dengan lawan yang akan diusung pemerintah.
Sederet tokoh dari kubu pemerintah, misalnya, Ketua Umum Gerindra yang juga menjabat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Ketua DPR Puan Maharani, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Anies beruntung menjadi satu-satunya orang di luar pemerintahan yang dianggap paling layak maju," ujarnya. "Beda dengan faksi pemerintah yang banyak tokoh dan bersaing dengan teman sendiri."
Sementara, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, mengatakan Anies perlu menjaga dan menaikkan elektabilitas untuk menjadi capres.
Untuk menaikkan elektabilitas itu, Anies Baswedan perlu jabatan atau posisi agar memiliki panggung politik pada Pilpres 2024. "Oktober 2022 Anies akan berhenti sebagai Gubernur Jakarta," ucapnya. "Jika pasca itu dia tak punya posisi jabatan untuk menyapa rakyat, maka bisa saja elektabilitasnya akan redup."
Baca juga: Anies Baswedan Apresiasi Permohonan Maaf Menkes Soal Nilai E