TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan pejabat DKI Sri Haryati tidak bisa menghadiri pemeriksaan kasus dugaan korupsi tanah Munjul di KPK karena positif Covid-19. Sempat ada isu bahwa menyebutkan bahwa Asisten Perekonomian dan Keuangan (Asperkeu) Sekretariat Daerah DKI Jakarta itu beralasan sakit sebagai dalih tidak hadir di KPK pada Senin, 31 Mei 2021.
Sri Haryati dipanggil KPK sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan tanah di Munjul, Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur. Mantan Dirut BUMD Sarana Jaya Yoory C Pinontoan telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan Sri Haryati terkonfirmasi positif Covid-19 usai menjalani tes polymerase chain reaction (PCR) yang hasilnya keluar pada hari Senin.
"Benar, Ibu Sri Haryati dinyatakan positif Covid-19," kata Widyastuti dalam keterangannya di Jakarta, Senin malam.
Sebelum dinyatakan positif Covid-19, Sri Haryati mengalami beberapa gejala infeksi virus Corona seperti flu dan tidak mampu mencium bau (anosmia). Setelah diketahui positif Covid-19, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta itu langsung isolasi mandiri.
Dinas Kesehatan DKI juga telah melakukan pelacakan atau tracing orang yang kontak erat dengan Sri Haryati dalam 14 hari terakhir.
Pemprov DKI Jakarta juga menutup kantor pejabat DKI itu di lantai 4 Blok G Balai Kota untuk desinfeksi ruangan. "Serta menerapkan kebijakan Work From Home (WFH) bagi ASN di lantai itu,kata Widyastuti.
Widyastuti berharap Sri Haryati dapat sembuh lebih cepat karena Sri telah menerima vaksin Covid-19 dosis kedua pada bulan lalu.
"Beliau telah divaksin sehingga harapannya antibodinya dapat melawan virus tersebut lebih cepat," tambahnya.
Konfirmasi pejabat DKI itu sakit telah diterima oleh KPK. Pemanggilan Sri Haryati akan dijadwalkan ulang.
KPK resmi menetapkan status tersangka terhadap eks Dirut Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan. Mantan pejabat DKI itu sudah ditahan di Rutan Guntur untuk kasus pengadaan tanah di Munjul, Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur.
Baca juga: Banyak Pejabat DKI Mundur, Aspem Ungkap Tradisi Baru di Era Anies Baswedan