TEMPO.CO, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya menemui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk membahas nasib sekitar 900 jemaah haji Kota Bogor yang terancam batal berangkat pada tahun ini.
Menurut Bima, Menlu Retno Marsudi menjelaskan sebetulnya Kerajaan Arab Saudi menyiapkan 60.000 kuota haji untuk tahun ini. Namun hingga saat ini belum jelas kepada negara mana saja kuota itu akan diberikan.
“Jadi diambil langkah seperti negara lain untuk menunda keberangkatan, karena persiapan haji nggak bisa di last minute,” kata Bima Arya kepada Tempo, Ahad malam 6 Juni 2021.
Setelah bertemu dengan Menlu, Bima menyebut sejumlah informasi pun perlu diluruskan dan salah satunya perihal 11 Negara yang dibolehkan masuk ke Arab Saudi.
Wali Kota Bogor itu mengatakan 11 negara itu diperbolehkan masuk untuk urusan domestik, di luar kegiatan ibadah haji. “Jadi bukan berarti 11 negara itu sudah dapat kuota haji, ini yang harus diluruskan,” kata Bima.
Bima mengatakan dirinya langsung mendatangi Kemenlu karena ingin membahas dan menanyakan langsung perihal pembatalan pemberangkatan haji. Hal itu dilakukan agar dia dapat menjelaskan kepada ratusan warga Kota Bogor yang gagal berangkat haji tentang nasib dan status mereka serta jadwal keberangkatannya.
“Saya juga menunggu jadwal bertemu dengan Menag, Insya Allah dalam waktu dekat ini,” kata Bima.
Kepala Seksi penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Perwakilan Kementerian Agama Kota Bogor Adeng Zaelani mengatakan ada 984 calon jemaah haji yang diundur keberangkatannya.
Menurut Adeng, para calon haji itu bukan gagal berangkat. “Bukan gagal, tapi ditunda hingga waktu yang belum ditentukan karena pandemi masi melanda dunia hingga saat ini,” kata Adeng.
M.A MURTADHO
Baca juga: Sedih Batal Berangkat Haji Padahal Sudah Jual Tanah, Jemaah: Takut Gak Ada Umur