TEMPO.CO, Jakarta - Kota Jakarta akrab dengan kondisi lalu lintas yang begitu padat, kini melihat secercah harapan yang datang dari peralatan canggih yang sebentar lagi bisa dipergunakan untuk membantu pengaturan lalu lintas berdasarkan data yang lebih akurat.
Peralatan canggih tersebut bernama Intelligence Transportation System (ITS) yang dikembangkan secara Triple Helix antara Universitas Diponegoro (UNDIP), Pemprov DKI Jakarta, dan PT Sarana Jalan Indonesia.
Guru Besar Fisika Instrumentasi FSM UNDIP Suryono juga mengatakan peralatan ITS ini dirancang untuk memantau kepadatan lalulintas secara maksimal. Sensor kamera yang dipakai akan dipadukan dengan Google IPA sehingga data yang diperoleh lebih lengkap.
Suryono yang saat ini juga menjadi Ketua Program Doktor Studi Sistem Informasi Sekolah Pascasarjana Undip ini mengatakan, " Untuk dapat bersaing di dunia global, kita perlu fokus pada digitalisasi, otomasi, serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Integrasi teknologi kearah pemanfaatan dunia cyber tersebut mutlak diperlukan untuk bersaing di dunia global."
ITS ini juga bisa didefiniskan sebagai sistem di mana teknologi informasi dan komunikasi yang diterapkan di bidang transportasi jalan, termasuk infrastruktur , kendaraan dan pengguna, dan dalam manajemen lalu lintas dan manajemen mobilitas, serta untuk antarmuka dengan moda transportasi lain.
Program penelitian ini mungkin juga bisa menjadi solusi untuk menyelesaikan persoalan transportasi di kota-kota besar di Indonesia yang tidak dapat dilakukan hanya dengan cara yang biasa, namun juga memerlukan penerapan seluruh teknologi yang tersedia di bidang TIK.
ITS atau sistem transportasi cerdas ini juga bertujuan untuk menyediakan layanan inovatif yang berkaitan dengan berbagai moda transportasi dan manajemen lalu lintas dan memungkinkan pengguna untuk mendapatkan informasi yang lebih baik dan membuat penggunaan jaringan transportasi yang lebih aman dan terkoordinasi.
Selain bisa menghasilkan berbagai angka-angka indikator transportasi kota secara real-time dan merancang bangun perilaku bertransportasi dari semua unit mobilisasi barang dan jasa dengan menerapkan konsep gamifikasi, ITS ini juga dapat meningkatkan efisiensi dan keselamatan transportasi dalam beberapa situasi, yaitu transportasi jalan, manajemen lalu lintas, dan mobilitas.
Singkatnya, teknologi ITS diadopsi di seluruh dunia untuk meningkatkan kapasitas jalan yang sibuk dan mengurangi waktu perjalanan. Menurut Suryono juga tujuan pembuatan peralatan ITS ini adalah agar beban jalan tidak melebihi indeks kemampuannya. Secara prinsip, kemampuan sistem tersebut adalah mengubah fisis menjadi elektronik dan kemudian masuk sebagai data melalui internet.
Mengenai protoype ITS yang dirancang bersama timnya sudah mencapai Tingkat Kesiapan Terapan Teknologi 9 yang berarti prototipe Triple Helix kerja sama UNDIP, PT Sarana Jalan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini sudah diuji di lapangan untuk memecahkan problem kemacetan lalu lintas dan transportasi, kini tengah diurus izin edarnya.
TEGUH ARIF ROMADHON
Baca: ETLE Tahap 1 Selesai, Angka Pelanggaran Lalu Lintas Turun 40 Persen