Dalam konteks pidana yang menjerat Andi Tatat, yakni menyampaikan ke publik bahwa kondisi Rizieq Shihab baik-baik saja saat dirawat di rumah sakitnya padahal diduga positif Covid-19, Nasser juga menyampaikan pendapatnya. Menurut dia, Andi Tatat tak layak dipidana menyampaikan berita bohong karena perbuatan seperti itu.
Nasser memulai penjelasannya dengan mengatakan bahwa pada saat itu belum ada hasil PCR terhadap Rizieq Shihab, melainkan hanya tes antigen. Menurut Nasser wajar saja bila dokter atau kepala rumah sakit tak sepenuhnya percaya dengan hasil antigen untuk menyatakan bahwa Rizieq positif Covid-19 saat itu juga. Karena tingkat kepercayaan terhadap antigen hanya 50:50.
4. Rizieq Shihab merasa diteror dengan karangan bunga di RS Ummi
Pada saat diperiksa sebagai terdakwa, Rizieq mengaku menerima teror karangan bunga selama dirawat di RS Ummi, Bogor. "Operasi karangan bunga ini bertujuan untuk memperkuat opini yang dibangun oleh hoaks bahwa saya memang positif Covid-19, bahwa saya kritis," kata Rizieq, Kamis, 27 Mei 2021.
Rizieq tak mengetahui siapa pengirim karangan bunga itu. Namun menurut dia, karangan bunga itu meresahkan. "Kiriman bunga itu juga merupakan teror," kata dia.
Karangan bunga untuk mendoakan kesembuhan Rizieq Shihab berjejer di depan RS Ummi di Bogor, 27 November 2020. TEMPO/M Sidik Permana
Menantu Rizieq, Hanif Alatas, berujar karangan bunga mulai datang sejak Wali Kota Bogor Bima Arya mengumumkan Rizieq Shihab dirawat di RS Ummi. Banyak di antara karangan bunga itu disebut justru meledek Rizieq.
Salah satunya, ada karangan bunga atas nama 'Kak Ema'. Nama itu disebut sering digunakan oleh para buzzer untuk menyudutkan Rizieq dalam kasus dugaan chat mesum beberapa tahun lalu.
"Tulisannya, cepat sehat ya, Bib. I Love you. Initinya meledek," kata menantu Rizieq Shihab itu.