Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siapkan Mental Anak Sebelum Pembelajaran Tatap Muka Juli Mendatang

Reporter

image-gnews
Seorang guru memberikan arahan kepada murid saat mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap 2 di SDN Malaka Jaya 07 Pagi, Jakarta, Rabu, 9 Juni 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Seorang guru memberikan arahan kepada murid saat mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap 2 di SDN Malaka Jaya 07 Pagi, Jakarta, Rabu, 9 Juni 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan atau Menkes Budi Gunadi Sadikin menyatakan adanya klaster besar di Kudus dan Bangkalan membuat pemerintah meminta perhatian ekstra untuk pembukaan sekolah dengan pembelajaran tatap muka yang akan dimulai Juli mendatang.

Sebelumnya, kapsitas murid yang masuk 50 persen, kini Menkes menyebut hanya diperbolehkan 25 persen.

"Tatap muka terbatas pertama hanya maksimal 25 persen murid, tidak boleh lebih dari dua kali seminggu," kata Budi pada Senin 7 Juni 2021. Adapun persyaratan lainnya pembelajaran  hanya boleh dilakukan maksimal dua jam per harinya.

Menkes juga mengingatkan seluruh guru harus sudah divaksin sebelum pembelajaran tatap muka dilaksanakan.

Sebelumnya, dalam rapat kerja Komisi X DPR RI di Gedung DPR RI pada18 Maret 2021, Nadiem juga menyampaikan salah satu alasan pertimbangan akan diberlakukannya Pembelajran Tatap Muka pada masa pandemi Covid-19 ini adalah adanya dampak sosial negatif bagi peserta didik yang kesulitan menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Dampak sosial negatif tersebut antara lain penurunan capaian belajar (learning loss), peserta didik yang putus sekolah, hingga kekerasan pada anak.

Mendikbud mengatakan, pertimbangan kebijakan PTM ini juga untuk merespons masyarakat (murid, guru, orang tua, pengamat pendidikan, dan pengamat sosial  yang sudah mengharapkan dimulainya PTM.

Ia menjelaskan, PTM  terbatas perlu diakselerasi dengan mengombinasikan metode Pembelajaran Jarak Jauh agar dapat tetap memenuhi protokol kesehatan.

Namun, Nadiem menyampaikan bahwa orang tua memiliki hak mutlak menentukan apakah anaknya sudah boleh ikut sekolah tatap muka atau belum

Menanggapi rencana pemerintah akan dilaksanakan pembelajran tatap muka Juli 2021 mendatang, Belajar tatap muka di sekolah, bertemu teman serta guru, memanglah menyenangkan. Namun bagi anak lain, hal itu dapat terasa asing dan menakutkan. Maka dari itu ada baiknya orang tua mempersiapkan beberapa untuk anaknya dapat beradaptasi. Berikut beberapa tipsnya.

  1. Kelola Stres Anak

Pembelajran tatap muka kembali di situasi pandemi, tentunya situasi tidak lagi sama seperti sebelumnya. Seperti bertemu teman dan guru baru. Eksplorasi mengenai perasaan anak terhadap pembelajaran tatap muka, kembali bersekolah, bertemu teman dan guru baru. Penting untuk mendengarkan dengan baik respon mereka dan hindari memberi kesan negatif atas perasaan mereka.Bantu anak untuk mengungkapkan apa yang tengah ia rasakan.

Ajak anak untuk berani mengungkapkan perasaannya kepada orang sekitarnya, guna menurunkan emosi negatif pada anak.

Ingatkan bahwa semua anak di seluruh dunia mengalami masalah akibat pandemi, Memiliki sikap empati kepada mereka dapat membantu anak dalam pergaulan.

Beri pandangan positif dan jalan keluar ketika memberi jawaban atas pertanyaan anak. Yakinkan dengan adanya vaksinasi Covid-19 bagi guru mereka, sekolah yang mengikuti protokol kesehatan serta pengujian yang teratur akan memberi mereka proteksi.

  1. Berkoordinasi Dengan Pihak Sekolah
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penting orang tua untuk mengetahui apa yang telah dipersiapkan sekolah ketika pembelajran tatap muka dimulai. Tanyalah terkait bagaimana sekolah melakukan pembelajaran,  seperti penyediaan protokol kesehatan, program untuk anak, pengembangan bakat dan minat anak, termasuk rencana membaurkan anak dengan sebayanya.

  1. Jaga Kebersihan Anak

Meskipun telah berkoordinasi dengan pihak sekolah terkait protokol kesehatan, orang tua juga harus  memperketat perlindungan diri anak dengan praktik 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

Ingatkan anak untuk membersihkan meja dan kursi yang hendak digunakan dengan menggunakan disinfektan. Hal ini berlaku juga ketika mereka hendak memakai toilet atau memegang benda-benda lainnya. Jangan lupa juga untuk mengingatkan anak agar memakai masker dengan posisi yang benar dan jangan lupa untuk selalu mencuci tangan, apabila menyentuh benda asing.

  1. Membeli Kebutuhan Sekolah

Ketika kembali dalam aktifitas belajar tatap muka,  pastikan untuk membeli segala perlengkapan sekolah yang dibutuhkan anak. Seperti pensil, peruncing, penghapus dan lainnya. Dengan alat tulis yang lengkap, anak tidak saling meminjam alat tulis dengan teman temannya. Ini penting untuk meminimalisir penyebaran virus.

  1. Jaga Kesehatan Anak

Siswa yang diperkenankan mengikuti sekolah tatap muka harus dalam keadaan sehat, dengan suhu tubuh di bawah 37,5 derajat celcius.

Berdasarkan Jurnal dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan risiko anak terkena virus corona lebih rendah 20 kali dari kelompok usia tua.

Maka dari itu, perlunya perlindungan diri dari dalam untuk anak. Cara dapat memberi anak vitamin secara rutin, selain itu juga lengkapi kebutuhan gizi dan nutrisi anak dengan memberikannya buah-buahan dan makanan yang bergizi.

  1. Membuatkan Bekal Untuk Anak

Aturan sekolah pembelajaran tatap muka mensyaratkan para murid untuk membawa bekal sendiri minimal air minum. Pasalnya jam istirahat ditiadakan termasuk juga larangan membuka kantin dan adanya pedagang di sekitar sekolah.

WILDA HASANAH

Baca: Sekolah Tatap Muka, Jakarta Selatan Pastikan Semua Guru Sudah Divaksin

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

23 jam lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

1 hari lalu

Anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto lakukan aksi terpuji dengan mengembalikan uang senilai Rp 100 juta milik pemudik yang tertinggal di rest area. Foto: Humas Polri
Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika memberikan penghargaan berupa kesempatan sekolah perwira kepada anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

1 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

1 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

1 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

2 hari lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

Tindakan ini dipandang sebagai cara untuk meluapkan rasa sakit dan stres psikologis hingga mengembalikan rasa tenang.


Memahami Penyebab Post-Holiday Blues yang Biasa Menyerang usai Liburan

2 hari lalu

Ilustrasi arus balik. ANTARA
Memahami Penyebab Post-Holiday Blues yang Biasa Menyerang usai Liburan

Post-holiday blues adalah perubahan suasana hati sebagai akibat dari transisi antara masa liburan kepada kondisi rutin yang harus dihadapi kembali.


Pakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya

2 hari lalu

Ilustrasi wanita makan cokelat. Freepik.com/Kroshka__Nastya
Pakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya

Anda mungkin merasa perlu menghadiahi diri dengan makanan enak setelah hari berat dan panjang. Namun pakar mengingatkan cara ini tak baik buat mental.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

3 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Pesan Menkes buat Pemudik, Hindari 3 Masalah Kesehatan Ini

9 hari lalu

Pemudik bersepeda motor berteduh saat antre menunggu kapal di Pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Banten, Minggu, 7 April 2024. Kondisi di lokasi diperparah dengan panas matahari yang menyengat sehingga sejumlah pemudik yang dibonceng memilih meninggalkan motor untuk berteduh hingga beberapa harus dibawa ke pos kesehatan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pesan Menkes buat Pemudik, Hindari 3 Masalah Kesehatan Ini

Menkes mengatakan tiga masalah kesehatan berikut bisa muncul ketika pemudik terlalu memaksakan diri sehingga membahayakan keselamatan.